_Gosip Hari Ini_

61 6 0
                                    

Assalamualaikum semuanya!

Gimana sehat semua hari ini? Apa hatinya sakit?

Vote sebelum membaca dan jangan lupa sebar komen di setiap paragraf!

Plagiat harap menjauh sebelum saya depak anda dari bumi ini.

Happy Reading Sayang-sayangkuu❤

_______________


Di kantor banyak sekali gosip yang beredar. Sepanjang ruangan divisi marketing, berkumpul beberapa karyawan yang sedang bergosip, hingga Lyana mendekat dan mereka kembali ke tempat masing-masing. Sedikit tidak sopan sekali pegawainya itu.

"Kalian ngapain disini?" Lyana berdiri di antara beberapa karyawan mengerumuni ruangannya.

"Itu bu! ada buket bunga besar banget. Katanya sih buat ibu," jawab Netia, si ketua lambe gosip di divisi marketing.

Lyana menyerinyit heran. Tampak Setya disampingnya juga sama. "Bubar kalian semua, kerja dan jangan bergosip terus." kata Lyana. Hingga gerombolan itu kembali ke meja masing-masing.

Setya masuk lebih dulu. Netranya menatap buket bunga di kursi. Setya melangkah lebih dulu, "diem disitu, takutnya ada apa-apa."

Lyana hanya menurut. Melihat Setya yang membolak-balikan buket bunga di tangan. "Dari Intan! Ada salam dari pak Kasman dan bu Ida! Katanya mereka bakalan datang ke jakarta dua hari lagi. Ada urusan disini, jadi mereka sekalian main."

Senyuman Lyana terbit. Menatap buket bunga itu, "makasih Intan!" gumamnya.

Tanpa sengaja Setya menjatuhkan kotak perhiasan di ujung meja. Mengambil kotak kecil itu dan membukanya. Ada surat dan juga kalung mewah di dalam kotak itu.

Untuk Lyana dan Setya.
Terutama untuk Lyana, kalung ini buat kamu Ly. Dan kalian berdua harus datang ke cafe Denaracofeee siang ini. Temui saya di meja nomor 4.

"Punya secret admirer ya?" tebak Setya, yang mulai curiga bahwa si pengirim adalah secret admirer Lyana. Perempuan itu meraih kalung yang Setya sodorkan. "Kalungnya bagus, simpan aja mas, kita nggak tahu siapa pengirimnya."

Dan Setya mengangguk, sebisa mungkin dia tidak cemburu. Kalung itu harganya bahkan milyaran rupiah kalau dilihat-lihat. Selama ini Setya belum pernah memberi Lyana barang-barang mewah. Apa dia merasa terkalahkan ya? Setya rasa dia harus menyiapkan dinner kecil-kecilan. Sudah lama juga tidak mengajak Lyana makan di luar.

Kembali fokus pada berkas-berkas yang sudah menumpuk di meja Lyana. Setya menyuruh Lyana untuk membantunya, mereka berdua sama-sama belajar mengelola kantor. Baik Lyana dan Setya keduanya gigih dan profesional dalam bekerja. Lihat saja sekarang Setya memanggil Lyana dengan sebutan Ibu dan Lyana memanggil Setya dengan sebutan pak Setya. Tidak salah sih, toh mereka berdua juga akan menjadi ibu dan bapak nantinya.

"Pak Setya, laporan dari perusahaan Adipati Group sudah ditanda tangani?"

Setya menahan senyum, agak geli juga sih mendengar Lyana memanggilnya bapak. Tapi mereka harus belajar profesional saat di kantor. "Sudah bu. Saya permisi keluar sebentar ya?"

Setya melenggang pergi setelah Lyana mengangguk. Tak lama pintu berderit menampakkan Setya membawa paperbag. Meletakkannya di meja Lyana.

"Makan ya bu, kerja sambil nyemil nggak papa 'kan? Kasihan anak saya ibu kasih laporan terus sama tanda tangan. Dikasih makan juga dong bu, biar cepet gede."

Penantian Cinta Lyana |END|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang