_Will You Marry, Me?_

63 8 0
                                    

Assalamualaikum Semuanya!

Hallo sobat wattpad!

Kembali lagi dengan kisah Penantian Cinta Lyana.

Udah tekan vote nya?

Spam komen di part ini yaa!

Happy Reading!

________________

Hari ini, tepat dimana hari ulang tahun Lyana yang ke-21 tahun. Hari dimana dirinya akan mendapat banyak kado terindah dari Tuhan. Salah satunya Setya, yang akan melamarnya.

Suasana kediaman keluarga Wijaya sudah ramai didatangi beberapa kolega bisnis Lyana dan juga tamu dari Raka dan Ratna.

Lyana yang sangat antusias menuruni anak tangga membuat Cellina berdecak. "Ly! Heels kamu itu tinggi! Kan nggak lucu kalau jatuh di depan banyak orang begini."

"Iya, Kak Cell!"

Kebahagiaan yang Lyana impikan bersama Setya kini jadi kenyataan. Padahal kalau dipikir pikir, Lyana dulu tak kenal dengan Setya. Tapi Tuhan mempertemukannya dengan Setya di taman Anggrek. Hihi.. seru juga kalau membayangkan pertemuannya dengan Setya dulu.

Tepukan di bahu membuat Lyana menoleh. Ada Nada, Mariska dan Isfina serta Fazia.

"Aaaa! Ly! Lo cantik banget sumpah!" Nada menatap Lyana kagum.

"Ini seriusan lo, Ly?" Mariska menatap Lyana dari atas sampai ke bawah, "Gila! Pak pilot itu bakal terkagum kagum sama penampilan lo kali ini,"

Isfina mengangguk antusias. "Iya Ly! Eh, kenapa ya, kalau gue lihat aura calon pengantin itu beda kayak biasanya. Lihat lo pakai kebaya gini jadi tambah cantik."

"Hai, Ly! Selamat ya, mudah mudahan kamu sama Kak Setya bahagia selalu dan acara kalian ini berjalan dengan lancar." ujar Fazia tulus.

Lyana masih tersenyum manis, "Makasih ya semuanya, udah dateng di acara gue! Kalian juga cantik banget hari ini."

Isfina meringis, "gue harus cantik, Ly. Siapa tau gue beneran dapet jodoh pilot kayak lo juga."

"Aamiin!" seru Fazia.

"Ya udah kalian have fun ya. Makasih banget udah hadir di acara gue. Gue mau kesana sebentar ya," Lyana pamit setelah diangguki ke empat sahabatnya.

Melipir ke arah Nevan yang berdiri di samping Tika -sepupu Lyana- yang baru saja datang.

"Kak Tika!" sapa Lyana yang langsung memeluk Tika.

"Ya Ampun! Sekalinya gue pulang pasti kayak gini nih. Eh! Inget Ly. Lo itu mau lamaran jaga sikap ngapa!" Tika mendengus kesal setelah berhasil melepaskan pelukan Lyana.

Lyana memanyunkan bibirnya kesal, "Nggak tau apa, keponakanmu ini kangen banget!"

"Aduh! Iya, iya! Jangan ngambek dong! Di mobil gue ada oleh-oleh buat lo. Nanti kalau acara udah kelar lo ambil ya, Ly!" titah Tika membuat Lyana mengangguk senang.

Hingga seruan Lyntang membuat Lyana menoleh. "Ly! Sapa kolega bisnis lo!"

Lyana mengangguk dirinya harus menyapa beberapa kolega bisnisnya yang ikut hadir dalam acara lamarannya ini.

*

*

*

Seharusnya Setya tidak gugup dalam menghadapi banyak tamu di rumah Keluarga Wijaya seperti sekarang. Keluarganya sudah tiba semenjak lima menit yang lalu. Keringat dingin mendadak keluar dari pelipisnya.

Penantian Cinta Lyana |END|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang