_Sekedar, Say Hi!_

95 30 10
                                    

Assalamualaikum Semuanya!

Kabar kalian baik baik aja kan?

Oke, aku bakalan kasih pertanyaan lagi nih!

Yuk dipilih-dipilih!

Anak Kyai atau Anak Pengusaha?

Remaja islami atau Remaja bebas?

Jawab dong! Pilih sesuka hati kalian ya.

Happy Reading🎉

_______________

"Setya! Tungguin laptop gue ya. Gue mau ke kamar bentar." pinta Ikhsan lalu beranjak pergi meninggalkan Setya.

Setya hanya berdehem, "Hmm," dirinya masih fokus memainkan game online di ponselnya.

Setya tahu jika Ikhsan sedang Vidiocall an dengan Nada. Setya juga tahu disana Nada sedang bersama Lyana. Ingin menyapa sang pujaan hati tapi rasa malu dan gengsi menguasai. Hingga laki laki itu memutuskan bermain game online di ponselnya. Dari pada menjadi obat nyamuk di antara Ikhsan dan Nada, lebih baik Setya bermain game saja.

"Kak Ikhsan?" Setya melihat kesemua arah. Siapa yang memanggil Ikhsan? Tak ada orang di ruang tamu.

Setya mengedarkan pandangannya ke arah laptop Ikhsan. Dan benar saja seseorang yang memanggil Ikhsan tadi Lyana.

Setya melanjutkan bermain game.

Tunggu tunggu! Mata Setya menangkap sosok gadis dengan balutan hijab yang sangat terasa pas membaluti kepala gadis itu.

"Lyana?"

"Iya. Ehh, Setya ya? Hai, Apa kabar?"

Setya refleks memanggil nama Lyana dan rupanya panggilan tersebut terdengar di laptop Nada.

"Iya. Kabar gue baik kok. Lo gimana?" Tak peduli dengan game nya lagi. Setya fokus menatap laptop yang menarik sekali baginya untuk dilihat.

"Gue juga baik."

Setya tersenyum mendengar suara Lyana. Walaupun dirinya tak yakin apakah Lyana yang memakai hijab atau tidak disana. Hanya bahu seorang gadis saja yang tersorot laptop Nada.

Hening setelahnya. Setya kembali memilih diam. Dia tak tau mau berbicara apa. Setelah mencari topik pembicaraan yang pas, Setya kembali mengajak Lyana berbicara.

"Lyana. Kapan lo balik dari Korsel?"

"Iya. Gue pulang sekitar seminggu lagi. Setelah selesai tugas disini Lyana pulang ke Indonesia."

"Owh gitu."

Setya melihat pintu kamar Ikhsan yang terbuka. Tapi tak ada tanda tanda Ikhsan keluar dari dalam kamarnya.

"Nyari kak Ikhsan ya, Ly?"

"Iya. Kak Ikhsan nya kemana?" Ada rasa tidak suka dalam diri Setya saat Lyana menanyakan Ikhsan.

"Ikhsan pergi ke kamar sebentar."

"Owh gitu.. disini juga Nada gak ada. Gak tau pergi kemana."

Setya menyerinyit heran? Ikhsan pergi Nada juga pergi? Hmm ada udang di balik tudung saji nih.

"Siapa tau aja Nada keluar sebentar Ly." kata Setya.

"Setelah Lyana pulang. Apa kita bisa ketemu ya?" sedikit terkejut mendengar perkataan Lyana dari seberang sana. Tapi ini lah yang Setya tunggu tunggu. Kesempatan tak akan datang dua kali bukan?

Penantian Cinta Lyana |END|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang