_Rindu ini Menanti Adanya Bertemu!_

34 7 0
                                    

Assalamualaikum Semuanya!

Hallo sobat Penantian Cinta Lyana.

Ada yang nungguin cerita ini update nggak?

Spam komen di setiap paragraf yaa

Spam komen emot kesukaan kalian disini!

Happy Reading❤

_______________

Beberapa hari yang lalu setelah Lyana diangkat menjadi CEO Wijaya Corp, ada kejanggalan yang Lyana rasakan tentang Kaka. Laki laki itu ternyata mirip sekali dengan mantan calon suaminya dulu_Deska Pradipta. Entah ini hanya kebetulan atau memang benar-benar sama. Kaka mirip sekali dengan Deska mulai dari wajah dan juga caranya tersenyum. Bahkan Lyana masih ingat saat Kaka menceritakan sepotong masa lalunya.

Kaka kecelakaan dan lupa ingatan. Setelah dia sembuh dan pulang ke Indonesia ia di angkat menjadi orang kepercayaan oleh Raka untuk membantu Lyana mengurus perusahaan. Atau memang Kaka itu adalah Deska?

Lyana berdiri menghadap cermin di kamar mandi. "Kalau benar Om Kaka itu adalah Deska. Gue harus gimana ya?"

Tangan Lyana meraih ponselnya untuk menelpon Setya. Sudah dua hari yang lalu laki laki itu tidak ada kabar. Lyana jadi sedikit khawatir dengan Setya. Apalagi dengan profesi Setya yang sedikit membahayakan. Satu pertanyaan di benak Lyana yang ingin Lyana tanyakan saat ini kepada Setya yaitu mengenai kabarnya.

"Angkat dong Setya! Aku khawatir tau!" gumam Lyana. "Kamu nggak tau apa?! Ada banyak cerita yang aku pengen ceritain ke kamu."

Hingga panggilan vidiocall dari Setya langsung Lyana angkat.

"Hallo! Assalamualaikum, Sayangnya Setyaaa! Rindu banget aku sama kamuu!"

Lyana tersenyum senang.

"Waalaikumsalam! Aku juga kangen banget! Kamu kok ngilang sih! Bikin aku khawatir tau! Takut kamu kenapa kenapa!"

Setya terkekeh, "cieee... khawatir. Tenang aja sayang. Aku baik baik aja. Kemarin sempat terbang ke Tokyo terus ke Bali juga."

"Kamu ke Bali kemarin?!" Setya mengangguk memastikan. "Kenapa nggak nyamperin aku dulu kesini sih? Akunya kangen!"

Raut wajah Setya berubah masam, "Maaf ya sayang. Aku nggak bisa nemuin kamu. Aku harus fokus kerja agar masa depan aku sama CEO perusahaan Wijaya Corp cerah."

Senyum Lyana mengembang. "Jadi? Kamu udah tau?"

"Iya sayang. Bang Lyntang ngasih tau aku lewat wa kemarin. Di berita juga ada tuh."

Lyana menyerinyit heran, "Masa iya?!"

Setya malah terkekeh. "Ibu CEO kurang update nih! Sekali-sekali baca berita di internet sayang. Kamu baca novel terus makanya gak tau."

"Hehe.. iya," cengir Lyana. "Kamu tau enggak, judul skripsi aku udah di Acc lho, tinggal buat bab satu dan seterusnya habis itu aku kkn, sidang terus lulus kuliah!"

"Hebat banget pacar aku! Jadi pengen pulang kesana nemuin kamu dan ngasih selamat secara langsung. Biar gak virtual gini. Selamat ya sayangkuu, mudah mudahan skripsi kamu lancar dan cepet lulus," Setya terkagum dengan gadisnya itu. Menemukan judul yang tepat dan langsung di-Acc. Padahal seminggu yang lalu Lyana pernah mengeluh soal skripsinya yang harus di garap.

"Amin.. makasih sayang! Makanya kamu tuh cepet pulang! Aku udah kangen banget,"

"Iya.. sebentar lagi aku pulang. Sabar yaa!" Lyana mengangguk. Setya cemberut, "Yang, aku cemburu lho! Seharusnya tadi aku marah marah, ngambek, ehh, tapi gak jadi!"

Penantian Cinta Lyana |END|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang