_Permintaan Ayah_

39 7 0
                                    

Assalamualaikum Semuanya!

Hallo sobat wattpad!

Apa kabar kalian semua?

Sebelum membaca alangkah baiknya tekan vote dulu ya.

Happy Reading🎉

________________

Sudah satu bulan lamanya Lyana berpisah dengan Fazia. Gadis itu sedang honeymoon bersama Faisal ke Semarang. Sekarang hanya ada Mariska dan Isfina yang bersama Lyana di kampus. Ketiga gadis itu masih berada di kelas Pak Andrew.

Kelas tengah berlangsung tapi Mariska dan Isfina terus saja berebut snack yang diselipkan di bawah meja Isfina. Lyana yang berada di depan Fazia meringis mendengar kedua gadia itu yang terus saja mengoceh.

"Pstt... fin! Bagi snacknya dong!"

"Sabar Ris! Mata lo gak lihat apa? Gue lagi nyalin materi nih!"

"ISFINA! MARISKA! KELUAR KALIAN DARI KELAS SAYA!"

"Mampus," ringis Isfina.

Pak Andrew sudah berkacak pinggang di depan. "Ayo keluar! Dari tadi kalian kan yang ribut di kelas saya?! Dan kalian berdua juga makan snack saat jam matkul saya berlangsung!"

Mariska dan Isfina keluar dari kelas pak Andrew. "Lo sih Ris!"

"Lo juga sih Fin! Ngajakin makan snack di kelas pak Andrew!"

Lyana meringis melihat kedua sahabatnya kesal. Tak lama pesan dari Isfina muncul di notifikasi ponselnya.

Isfinaaa
Ly. Nanti gue pinjem catatan lo ya. Semangat nyalin materi:)

Lyana menyimpan ponselnya lagi setelah membaca pesan dari Isfina. Melanjutkan aktifitasnya yang sedang menyalin catatan dari pak Andrew.

"Baiklah. Jam matkul bapak sudah habis. Silahkan kalian langsung membuat skripsi minggu depan. Untuk kelas ini, bapak yang akan menjadi dospem kalian ya. Kalau ada kesulitan bisa hubungi bapak." Ujar Pak Andrew setelah berpamitan dan keluar kelas.

Lyana bernafas lega. Untung saja dirinya sudah menyiapkan judul untuk skripsi nanti. Lyana membereskan buku buku nya dan memasukkannya ke dalam tas. Melihat beberapa teman fakultasnya berhamburan keluar dari area kampus.

"Non Lyana!" Lyana terkejut melihat Pak Yanto -Supir pribadinya- berlarian menghampiri Lyana.

"Hah.. hah.. hah..," Terlihat Pak Yanto mengatur napasnya. "Anu non! Tuan.. tuan sakit non!"

"Hah?! Serius pak? Ayo anter Lyana pulang sekarang!!" Lyana bergegas masuk ke dalam mobil. Begitu juga pak Yanto.

"Ayo non!"

*

*

*

"Pak! Pak! Kok Lyly dibawa kesini sih?!" Lyana menatap gedung kantor Wijaya Corp yang berdiri kokoh. "Pak! Ayah masih dikantor atau gimana?! Pak!"

Melihat Pak Yanto hanya diam. Lyana jadi bertambah panik. Apalagi jajaran karyawan Wijaya Corp berdiri berhadap hadapan sepanjang lobi kantor.

"Pak!" teriak Lyana kesal. Padahal Lyana hanya ingin meminta penjelasan ada apa dengan semua ini.

"Ayo keluar, Non! Sebelumnya saya minta maaf ya, Non!" Pak Yanto membukakan pintu mobil Lyana. Dan Lyana langsung melangkahkan kakinya keluar dari mobil. Mengabaikan Pak Yanto yang membungkuk seperti memberinya hormat. Jajaran karyawan tadi menyambut Lyana dengan menundukkan kepalanya seraya tersenyum.

Penantian Cinta Lyana |END|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang