_Sebuah Rencana_

38 7 0
                                    

Assalamualaikum Semuanya!

Hallo sobat wattpad!

Balik lagi sama cerita Penantian Cinta Lyana.

Btw, udah vote belum?

Tekan vote sebelum membaca.

Jangan lupa spam komennya yaaa

Happy Reading🎉

_________________

Fahri-mantan sekretaris Pradipta Group- menatap laki-laki dihadapannya tak percaya.

"Gue balik, Ri! Lo ingat kan?"

Hanya gelengan pelan yang bisa Fahri andalkan untuk menjawab.

Laki-laki itu terkekeh. "Gue Kaka, alias Deska Pradipta. Gila! Secepat itu lo lupain gue?"

Fahri melongo. "Bos? Ini lo?"

Kaka mengangguk. "Gue bukan Deska tapi Kaka. Deska yang dulu udah meninggal,"

Lagi lagi ucapan Kaka membuat Fahri membelalakan matanya. "Ma-maksudnya?"

"Gue ceritain," Kaka memjamkan matanya sejenak. "Selama gue berobat di Singapura. Bokap sama nyokap gue nggak nganggep gue lagi sebagai anak. Mereka lebih milih menutup kasus gue dan mereka sudah menganggap gue meninggal. Setelah sekian lama gue berobat dan akhirnya sembuh. Biaya pengobatan gue ditanggung sama Stevan. Dia yang nemenin gue disana. Dan dia juga yang udah ubah identitas gue menjadi Kaka, bukan Deska."

Fahri mengangguk. Deska terkekeh pelan. "Gue balik lagi kesini pengen kejar Lyana. Lo tau? Cuman dia yang bisa buat dunia gue lebih berwarna."

"Dan gue masuk ke dalam perusahaan Wijaya Corp. Stevan yang buat lamaran kerja buat gue. Dan ya, sekarang gue diterima kerja disana jadi tangan kanan Lyana. Setelah Om Raka pensiun, Lyana diangkat jadi CEO Wijaya Corp. Gue dipercaya Om Raka buat bantuin Lyana di perusahaan."

Raut wajah Kaka berubah pias. "Tapi.. lama kelamaan Lyana udah lupain gue ternyata." Kaka tersenyum miris. "Dia udah punya pacar. Pacarnya pilot yang lagi dinas ke Jepang. Dan gue pengen Lyana nikah sama gue bukan sama dia,"

Fahri tersenyum remeh. "Bos? Lo nyerah? Ldr itu banyak yang nggak berhasil. Lo bisa sama Lyana kok!"

"Gimana caranya?" tanya Kaka bingung.

Fahri terkekeh. "Abis kecelakaan otak lo nggak licik lagi ya, Bos!"

"Jadi gini, lo bisa sekap pacar Lyana. Buat dia nggak bisa balik lagi ke Indonesia. Atau lo buat pesawat yang dia bawa hilang kontak."

*

*

*

Minggu ini tepatnya minggu ke dua setelah Lyana dan Setya bertunangan. Semua persiapan pernikahan hampir 80%. Mulai dari foto prewedding, cetak undangan, fitting baju. Hingga mencari gedung pernikahan.

Semua kolega bisnis Lyana di undang ke acara pernikahannya dengan Setya. Tanggal pernikahan pun masih dirahasiakan hingga saat ini oleh pihak keluarga. Tanggal acara akad nikah dan resepsi sengaja dibedakan. Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti pernikahan Lyana bersama Deska dulu, hingga pernikahannya batal. Lyana tidak mau hal itu terjadi kedua kalinya.

Saat ini, Lyana sedang duduk di balkon bersama Lyntang dan Cellina.

"Ly. Abang sama Kak Cellina mau ingetin kamu. Menjelang pernikahan kamu ini, pasti banyak orang yang berniat jahat sama kamu. Saingan bisnis kamu ataupun orang yang nggak suka sama kamu di kantor." Lyntang menatap Lyana serius. "Abang mau, kamu harus tetap hati-hati ya. Tanggal pernikahan kamu udah sengaja abang sama Kak Cell bedain. Kita berdua nggak mau hal-hal yang nggak kita harapkan terjadi. Diluaran sana, banyak saingan bisnis keluarga Wijaya. Dan kamu harus inget satu hal, kamu adalah CEO Wijaya Corp. Abang pengen kamu bisa bahagia menikmati kehidupan kamu yang baru. Menjadi CEO, mahasiswa akhir semester yang udah siapin ini, dan itu supaya cepat lulus."

Penantian Cinta Lyana |END|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang