TIGA PULUH DELAPAN

2.9K 315 31
                                    

Kita akan terbiasa! Terbiasa tanpa kabar, terbiasa tanpa rindu, dan perlahan kita akan terbiasa untuk saling melupakan.

"Shel lo tahu gak si Adel kemana?" Ashel yang sedang membenamkan wajahnya di atas tas miliknya langsung mendongak.

Dahi Ashel berkerut. "Kemana?"

"Gue nanya lo bego" Ketus Oniel sebal.

"Mana gue tahu" Ashel kembali membenamkan kepalanya di atas tas. Ia memilih tidur untuk mengisi pelajaran kosongnya. Jika tahu guru guru akan mengadakan rapat, ia tidak akan pergi ke sekolah.

Oniel duduk di atas meja Ashel. "Terus kemana dong? Handphonenya juga gak aktif"

Ashel kembali menengadah, ia memutar bola matanya malas. "Kurang jelas gue ngomong apa? Gue gak tahu"

Ara yang sedang bermain game di belakang Ashel langsung duduk di atas meja belakang gadis itu. "Lo lagi PMS ya?" Tanya Ara

Ashel mendengus mendengar pertanyaan Ara yang tidak berfaedah.

Chika yang duduk di samping Ashel berusaha menenangkan gadis itu dengan mengelus pundak Ashel. Sekarang ia menyesal telah memberitahu Ashel tentang Adel kemarin. Jangan jangan mereka bertengkar karena ulahnya? Chika merutuki kebodohannya.

"Pasti karena gue kan? Sorry ya"

Ashel langsung menoleh pada Chika, ia melihat pancaran penyelesan dari sorot mata sahabatnya.

"Bukan salah lo kok! Tenang aja" Elak Ashel ia tersenyum simpul ke arah Chika.

"GUYS.. GUYS tahu gak?" Tiba tiba Kathrin masuk ke dalam kelas dengan berteriak tidak jelas.

Chika menutup kupingnya. "Kenapa sih lo? Gila ya?"

"Lo tahu gak guru guru rapat tadi ngomongin apa?"

"Mana gue tahu lah, orang tadi gue diem di kelas" Sinis Oniel. Ia berjalan ke arah Ara lalu duduk di meja samping nya.

"Makanya dengerin gue! Gak usah pada sewot" Kesal Kathrin

"Cepet ngomong!" Gerutu Ara.

"Acara ulang tahun sekolah kita bakal di percepat lusa" Ucap Kathrin heboh.

Chika berdiri dari duduknya. "Lo serius?" Tanya Ara tak kela heboh.

Kathrin mengangguk mantap.

"Huaa... Seneng banget gue" Chika berjingkrak jingkrak tak jelas.

"Sejak pacaran sama lo dia jadi gila ya" Gumam Oniel di samping Ara.

Ara yang mendengarnya langsung menjitak kepala Oniel keras. "Ngomong apa lo tadi?"

"Dia gila"

"Gue sumpahin lo gak laku" Umpat Ara.

Ashel sedari tadi hanya diam, ia bingung harus senang atau biasa saja mendengar ucapan Kathrin tadi. Acara ulang tahun nanti, Ashel akan berduet dengan Adel. Tapi mereka belum pernah latihan sekali pun bahkan mereka juga belum memilih lagu yang cocok, ditambah lagi hubungan mereka sedang tidak membaik. Ashel menopang dagunya, ia sangat pusing memikirkannya. Dan sekarang lihat saja! Adel tidak masuk sekolah. Kenapa cewek itu malah memperumit masalah, apa Adel tidak ingin menyelesaikan masalah mereka? Ah, sudahlah! Lebih baik ia tertidur.

***

Adel membuka matanya akibat terik matahari yang menyilaukan matanya. Adel meregangkan otot ototnya. Punggungnya sakit, ia merasa pegal. Bagaimana tidak, Adel semalaman tidur di dalam mobil, ia tidak punya tujuan akan kemana. Adel memarkirkan mobilnya di rest area. Ia pergi sudah cukup jauh, namun tetap saja ia tidak bisa menenangkan dirinya. Adel menyalakan kembali ponselnya, banyak sekali panggilan tak terjawab dari kedua temannya. Namun tak satupun panggilan dari Ashel. Adel yakin gadis itu masih marah padanya, tapi jika Ashel mengetahui bahwa ia kemarin terjatuh dari motor apakah gadis itu akan terus marah? Ashel saja tidak mau mendengarkannya bagaimana bisa masalah mereka akan selesai.

Pesan TerakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang