DUA PULUH

3.2K 322 8
                                        

Walau akhirnya kita tidak akan bersatu, setidaknya kita pernah mempunyai perasaan yang sama

"Ke mall yuk! Sepatu gue udah sempit" Ajak Ara. Sekarang ini mereka masih di parkiran sekolah hendak mengambil motor.

"Beli aja sendiri! Lebay lo, gitu aja minta di temenin" Ledek Oniel

"Kayak gak pernah aja lo" Tutur Ara tak Terima.

"Ayo, buruan. Katanya mau ke mall" Ucapan Adel membuat Ara langsung tersenyum.Tangannya langsung merangkul Adel.

"Cuma Si adul yang bisa ngertiin gue" Ucap Ara dengan menatap Adel haru.

Adel bergidik geli lalu melepaskan rangkulan Ara di bahunya. Lalu naik ke atas motornya. Di susul dengan kedua temannya yang menaiki motor masing masing.

Motor mereka bertiga mulai meninggalkan area sekolah. Mereka menuju mall untuk mengantar Ara membeli sepatu.

Setelah memarkirkan motor di parkiran, mereka bertiga memasuki mall. Kedatangan mereka cukup menarik perhatian pengunjung terutama anak remaja. Karena wajah putih cantik dan sedikit tampan yang mereka punya, para pengunjung menatap kagum ke arah mereka.

Adel berjalan di tengah dengan gaya santai meskipun banyak orang sedang memperhatikannya. Oniel tetap memasang wajah coolnya di samping kiri Adel. Sedangkan di samping kanan Adel, Ara sibuk menebar pesona pada orang orang yang berada di sekitar mereka, itu lah alasannya kenapa Ara mengajak kedua temannya, karena jika ia mengajak kekasihnya, sudah di pastikan ia akan sulit untuk tepe-tepe.

Ara memasuki outlet sepatu langganannya, kedua temannya berada di belakang membuntuti arah jalannya.

Setelah mendapat sepatu yang cocok, mereka bertiga menuju restoran yang tak jauh dari tempat Ara membeli sepatu tadi.

"Lo yang harus traktir ya" Titah Oniel saat mereka sudah memesan makanan.

"Aman" Tutur Ara sembari mengacungkan jempolnya.

Mata Oniel tidak sengaja menangkap sosok orang yang ia kenal sedang makan bersama seorang wanita yang tempatnya tidak berada jauh dari tempat mereka duduk.

"Itu bukannya Si Gita, ya?" Tanya Oniel kepada dua orang temannya untuk memastikan

Setelah mendengar pertanyaan Oniel membuat keduanya mencari sosok yang di maksud Oniel. Ucapan Oniel ternyata benar. Tidak jauh di depan mereka, terlihat Gita dan seorang perempuan sedang makan bersama. Bahkan Gita menyuapi gadis itu dengan mesra. Yang membuat aneh perempuan itu bukan Ashel.

"Foto Raa! Aduin ke Si Ashel" Perintah Oniel yang di ikuti oleh Ara. Dia mengeluarkan ponselnya lalu memotret Gita dengan perempuan tadi.

"Sip! Keciduk juga tuh orang" Kata Ara dengan memperhatikan foto yang ia ambil tadi.

"Nggak usah bilang ke Ashel! Belum tentu juga dia percaya. Yang ada dia malah ngira kita mau ngehancurin hubungannya. Siapa tahu itu sepupunya"

"Tapi Dell, kasian Ashelnya" Sahut Oniel yang di setujui oleh Ara

"Kalo si Gita beneran selingkuh. Pasti bakal ketahuan juga" Ucap Adel santai.

***

Jam menunjukan pukul 19.45. Ashel baru saja menyelesaikan tugasnya. Sekarang ia bersantai sembari memainkan game subway surf.

Suara notifikasi dari ponselnya membuat Ashel terpaksa harus menghentikan gamenya dan membuka aplikasi whatsapp. Chika mengirimnya sebuah foto, karena penasaran, Ashel langsung membuka pesan dari Chika. Detak jantungnya terasa berhenti saat menatap foto yang baru saja dikirim Chika. Hatinya hancur bahkan badannya sekarang lemas. Di dalam foto itu terlihat Gita yang sedang menyuapi seorang gadis wanita yang Ashel pun tidak tahu siapa gadis tersebut. Kepala Ashel langsung pusing setelah mendapat serangan mendadak yang tidak pernah dia bayangkan sebelumnya. Membayangkan Gita yang sangat menyayanginya itu tidak mungkin bisa selingkuh.

Pesan TerakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang