TUJUH

3.2K 330 4
                                    

Terkadang kamu gagal memahami caraku mencintaimu. Seperti aku gagal mengerti caramu ingin dicintai.

Sebuah motor sport berwarna merah berhenti di depan rumah yang bernuansa hijau. Ashel langsung turun dari motor Gita

Gita menggenggam tangan ashel namun dengan cepat di tepis oleh ashel.

"Sayang!" Sikap Gita begitu lembut namun perilaku ashel masih acuh padanya.

"Shel" Gita menarik dagu ashel untuk menghadap pada wajahnya.

Tatapan ashel tidak lagi ceria, sorot matanya berubah menjadi sedih, Gita juga tidak mau seperti ini, ashel hanya salah paham padanya.

"Aku nggak ada hubungan apa apa sama dia aku cuma nemenin di-"

"Lo bohong sama gue. Lo bilang mau latihan basket. Dasar penipu!" Ashel memundurkan langkahnya, memperjauh jaraknya.

"Shel! Dengerin dulu" mohon Gita

"Gue ngantuk mau tidur" ashel berjalan menjauh dari Gita, melangkah masuk ke dalam rumahnya.

"Lo marah sama gue gara gara jalan sama cewek. Terus apa kabar dengan lo?" Ucapan Gita sedikit meninggi, membuat langkah ashel harus terhenti, dan membalikan badannya.

"Tad-"

"Gue yang ngajak ashel jalan, Jadi lebih baik lo salahin gue!" Kehadiran adel memperkeruh suasana, terlihat dari tatapan Gita yang risih melihat keberadaan adel.

"Gue nggak ada urusan sama lo" dengus Gita

"Jelas ada. Karena lo seret gue ke masalah kalian" adel berbicara dengan santai, berbeda dengan Gita mukanya memerah menahan amarah.

Gita tersenyum miring. "Jangan jadi so jagoan lo!" Gita sudah mengepal kedua tangannya dengan kuat.

"Dell gue mohon. Lo balik sekarang!" Pinta ashel dengan wajah memelas.

"Gue nggak bisa ninggalin lo sendiri shel."

"Gue mohon kali ini aja"

Tidak ada ashel yang menyebalkan, tidak ada ashel yang mudah tergoda. Situasi ashel saat ini berbeda. Akhirnya adel memutuskan untuk pergi, meski ia tidak tega membiarkan ashel terluka sendirian.

"Gue minta lo juga pulang" lirih ashel pelan, namun masih terdengar jelas di telinga Gita.

Gita menggeleng kuat. "Lo salah paham shel, gue bisa jelasin" Gita menarik tangan ashel untuk mendekat.

"Tadi itu aku memang ada latihan basket, setelah itu aku pergi ke supermarket dan ketemu cindy temen SD aku. Kita cuma ngobrol sebentar shel" Gita mengelus rambut ashel lalu menggenggam kedua tangan ashel.

Ashel masih diam.

"Percaya sama aku shel. Aku nggak mungkin selingkuhin kamu"

"Maaf" akhirnya ashel membuka suara walau sangat pelan, namun satu kata itu membuat Gita tersenyum.

Gita mencium punggung tangan ashel singkat.

***

Ashel segera bergegas menggunakan sepatu sekolahnya ketika mendapati notifikasi bahwa ojek online yang di ordernya sudah ada di depan rumah.

Sudah berlari sampai ikat rambutnya sedikit melonggar, bahkan susu yang tadi ia minum masih sampai di kerongkongan. Tapi ketika sampai, driver ojek online itu di usir oleh adel. Tentu saja ashel bengong untuk beberapa detik, lalu mendelik tajam pada adel.

Baru saja ashel hendak angkat suara, memprotes adel yang sudah mengusir driver ojek online yang di pesannya, wanita itu sudah mengucapkan kalimat yang membuat ashel tidak bisa berpikir.

Pesan TerakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang