ENAM BELAS

3K 299 12
                                    

Cinta datang mungkin tak tepat waktu, tapi ku yakin kau selalu tepat untukku

Hari ini adalah hari yang paling membosankan untuk Ashel. Berada di kelas sepanjang jam sekolah tanpa melakukan apa pun. Bahkan saat istirahat gadis itu lebih memilih tidur di bangkunya yang berada di barisan ke tiga. Selama jam pelajaran pun, Ashel tidak bisa fokus pada materi yang di ajarkan guru. Pikiran gadis itu melayang pada cewe yang hari ini belum ia temui.

Adel, hari ini tidak masuk sekolah dan ponselnya pun tidak bisa di hubungi. Entahlah, Ashel mulai gelisah.

Ashel mendongak saat kursi di sampingnya berdecit dan terkejut mendapati gita duduk bersandar di sana.

"Kenapa?" Tanya gita, aneh ketika mendapat pelakuan terkejut dari sang kekasih.

Ashel menggeleng lemah.

"Kamu sakit? Kenapa nggak ke kantin?"

"Lagi males aja"

"Mau aku beliin sesuatu?"

"Nggak usah"

"Terus kenapa?" Tanya gita sekali lagi, seakan belum puas dengan jawaban Ashel.

"Gapapa sayang"

Gita tersenyum senang ketika mendengar kata terakhir yang di ucapkan gadisnya itu.

***

Ketiga sejoli ini sekarang sedang menikmati kenakalan bolosnya di warung abah, seakan sudah menjadi rutinitas ketika hari kamis mereka tidak akan masuk sekolah karena pelajaran di hari ini yang membuat mereka bosan dan yang pastinya tidak menarik. Bayangkan saja, pelajaran pertama matematika setelah itu di sambung dengan pelajaran IPA, indonesia dan IPS. Di antara semua pelajaran tersebut, sama sekali tidak ada yang menarik bagi mereka bertiga, lebih baik menghabiskan waktu bersama di warung abah dari pada duduk di kelas memperhatikan guru yang sama sekali tidak akan masuk ke dalam otak.

"Gimana lo kencan pertamanya bareng Marsha?" Tanya Ara memecah keheningan. Oniel yang sibuk dengan ponselnya langsung beralih menatap kedua temannya. Adel yang sedang mengaduk kopi refleks menoleh ke arah Ara.

"Aman! Gue ngajak dia ke dufan" kata Adel semangat.

"Pantes, status lo happy banget. Biasanya galau" celetuk Oniel

"Tapi gue gak se alay kalian sih" pesimis Adel

"Lo sebenarnya suka Marsha atau Ashel? Jangan sampe lo ketularan Ara! Banyak cewe, gakpapa kalo cakep. Ini, udah jelek belagu pake sok-sok'an banyak cewe lagi" cerocos Oniel yang langsung mendapat jitakan keras dari Ara.

"Yang penting kan gue bisa
menaklukan cewek! Elo mana? Cewek aja gak punya" desis Ara

"Emang lo punya?" Tanya Adel dengan nada mengejek

Oniel terkekeh. "Kalo udah punya gapapa sombong. Belum punya juga gaya udah selangit"

"Kayak gue dong! Dapet dua cewek" angkuh Adel

"Lo harus pilih salah satu dong! Kasian lo mainin terus" saran Ara

"Betul tuh" setuju Oniel

"Gue suka dua duanya! Gimana dong?"

"Menurut buku yang pernah gue baca. Kal-"

"Emang lo suka baca buku?" Potong Ara

"Pernah lah. Gue ini sebenernya rajin, tapi kasian sama lo berdua nanti minder deket sama gue" ujar Oniel sambil membusungkan dadanya.

Adel berdecak. "Mending lanjutin omongan lo deh. Dari pada ngelantur kayak tadi"

Oniel melirik Adel malas. "Lo suka duluan sama siapa? Marsha atau Ashel?"

Pesan TerakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang