LIMA

4K 355 7
                                    

Jangan baper
Dia cuma iseng

Disinilah adel, di rooptof sekolah. Hari ini ia kembali bolos, adel tidak menyukai pelajaran matematika, ia lebih menikmati pemandangan kota jakarta dari atas sana. Adel sendirian, kedua temannya tidak di ijinkan untuk menemani, ia ingin menenangkan pikirannya.

Adel merebahkan tubuhnya di kursi panjang yang ada di sana. Menggunakan kedua tangannya untuk menjadi bantal. Adel menatap langit langit yang cerah dan mengukir senyum. Ingatannya berputar kembali pada saat 10 tahun yang lalu, dimana ia masih bisa merasakan hangatnya keluarga. Senyumnya pudar ketika ingatannya tertuju pada sebuah penghianatan, bundanya yang telah menghianati ketulusan papah dan adel membenci bundanya

Perlahan mata adel tertutup rapat, ia tertidur.

***

Jam kosong adalah hal yang paling di tunggu tunggu oleh semua kalangan pelajar. Sama halnya dengan kelas 91 karena guru yang mengajar di kelas mereka sedang tidak ada maka mereka bebas melakukan apapun.

Ashel memperhatikan sekeliling. Dari pagi tadi ia belum melihat adel.

"Kenapa lo?" Tanya chika yang mendapati ashel sedang celingak-celinguk seperti mencari seseorang

"Hah? Oh,nggak" ashel menggeleng

"Lo pasti nyari adel kan?" Ara tiba tiba ada di hadapannya membuat ashel terkejut

"Adel ada di rooptof" ucap Oniel

"Gue ke toilet dulu" pamit ashel dan langsung pergi. Membuat tanda tanya besar di pikiran temannya

"Kenapa dia?" Tanya kathrin heran

"Kangen adel kali" celetuk Ara

***

Ashel berjalan menuju rooptof, ia bosan bila berada di kelasnya jadi tidak ada salahnya jika dia menemui adel. Ashel membuka pintu rooptof. Ia langsung dapat melihat adel yang sedang terlelap.

Ashel mendekati adel, ia dapat melihat wajah polos adel saat tertidur, ashel terkekeh geli. Kenapa sepagi ini adel bisa tertidur? Apa malam ia tidak tidur dengan pulas? Padahal ini baru jam 9 pagi, cuaca yang paling pas untuk berjemur.

Adel menggeliatkan tubuhnya, akibat terik matahari yang masuk menyilaukan matanya, adel terbangun dan tersentak ketika mendapati ashel tengah memperhatikannya.

Adel memposisikan tubuhnya untuk duduk, adel menarik tangan ashel untuk duduk di sebelahnya.

"Sorry. Gue ganggu tidur lo, ya?" Tanya ashel merasa bersalah

Adel menggeleng. "Lo kesini nyari gue?"

"Nggak. Gue cuma mau eum.. Mau nyari udara segar" jawabnya gugup. Jika ashel mengatakan bahwa ia menyarinya, adel akan kegeeran

"Kenapa nyari udara di sini? Emang lo nafas selama ini ngggak pake udara?" Adel menatap ashel, ia tahu jika ashel tengah berbohong

"Terserah gue dong" ashel memalingkan mukanya

"Ini masih jam pelajaran loh. Tadinya gue nggak mau bolos jam kedua. Tapi kalau lo mau bolos bareng, boleh!" Tutur adel sembari menarik dagu ashel untuk menatapnya

"Apaan sih lo" ashel menepis tangan adel yang ada di dagunya. "Gue nggak bolos kayak lo, ya!" Peringatnya

"Terus ngapain lo ke sini? Kangen?" Senyum adel membuat ashel merasa jijik

"Bu Sisca nggak masuk kelas. Jadi jamkos, nggak usah geer lo!" Ketus ashel

"Masa?"

"Del? Gue mau nanya sama lo" raut wajah ashel kini berubah menjadi serius

Pesan TerakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang