Singkat saja
Aku telah terjebak dalam halusinasi yang ku buat sendiriAshel dan kedua temannya sedang mengisi perutnya di kantin. Ara dan Oniel tidak masuk sekolah, ashel yakin mereka berdua pasti sudah berkomitmen dengan Adel untuk bolos hari ini dan ashel yakin mereka bertiga sedang bermalas malasan. Apa salahnya sekolah? Kenapa mereka giat sekali bolos, bukankah dengan bersekolah mereka akan mendapatkan pelajaran dan sudah di pastikan akan banyak teman. Ah, ashel ingat, pasti tidak ada yang mau berteman dengan mereka bertiga.
"Oh, iya. Besok kan hari minggu gimana kalo kita jalan jalan" Ajak Kathrin.
Ashel yang sedari diam, menatap siomay. Kini menoleh. "Boleh juga"
"Gimana kalo sekalian ajak si trio aja. Biar asik gitu" Saran Chika.
"Itu mah mau elo. Gue gak mau ah! Males" Tolak Kathrin.
"Lo males karena gak punya pacarkan? Oniel nganggur noh, ambil aja lah" Usul Chika yang mendapat pelototan dari Kathrin.
"Dia bukan level gue" Sombongnya angkuh.
"Hati hati loh, kalo suka baru tahu rasa" Ucap ashel
"Nah betul tuh, apa kata gue juga" Cibir Chika.
"Emang apa yang lo bilang?" Sewot Kathrin.
"Kepo lu"
"Gue mau ke toilet dulu, kalian tunggu disini aja" Pamit Ashel.
"Gak mau di temenin? Yakin lo?" Tawar Chika
Ashel mengangguk lalu melenggang pergi menuju toilet yang tak jauh dari kantin.
Setelah selesai, saat ia akan memasuki kantin kembali. Tatapannya bertemu dengan mata Gita. Tatapan itu, tatapan yang sama saat awal mereka bertemu. Entah sejak kapan, namun sekarang Gita tengah berdiri di hadapannya membuat ashel tersetak dan mundur beberapa langkah.
Gita mengerutkan keningnya bingung. "Kenapa?"
"Mau ngapain lo?" Desis ashel cuek.
"Gimana kabar lo?"
"Ba-baik" Jawab Ashel gugup. Kenapa sekarang ia takut jika berhadapan dengan cewek itu. Yang membuatnya bingung adalah kenapa cewek itu tiba tiba menanyai kabar.
"Gue kangen lo" Ucap Gita jujur dengan tatapan meneduh.
"Sorry. Tapi gue udah punya pacar dan tolong sekarang lo minggir" Usir ashel.
"Apa salah kalo gue ngangenin cewek yang udah punya pacar?"
"Gue gak punya banyak waktu" Ashel pergi meninggal Gita namun saat langkah kedua tangannya di tahan.
"Gue belum selesai ngomong sama lo"
Ashel berbalik badan lalu menepis tangan itu. "Apa lagi?"
"Gue mau ngajak lo jalan, sekali aja. Please" Pinta Gita memohon.
Ashel menatapnya bingung. "Gue gak bisa. Lo harus ngertiin posisi gue. Kalo cewek elo jalan sama orng lain, lo pasti marah kan? Gue gak mau Adel salah paham"
"Gue gak suka cewek lain selain lo"
Ashel mematung. Kenapa sikap Gita berubah drastis seperti ini?
"Ekhm"
Deheman seseorang membuat keduanya menoleh.
"Elo? Ngapain disini?"
"Nemenin lo"
"Siapa lo?" Tanya Gita ketus.
"Lo gak kenal gue?" Tanyanya sambil tertawa mengejek. "Gue Zee" Tuturnya seraya mengulurkan tangan.
