DUA PULUH LIMA

3.1K 321 23
                                        

Sesudah mengantar Ashel pulang, Adel menyimpan mobilnya ke dalam bagasi lalu masuk ke dalam rumahnya yang masih sangat sepi. Adel menghembus kan nafasnya kasar lalu menaiki tangganya menuju ke kamarnya.

Ia bosan dengan keadaan rumah yang seperti ini, rumah besar, kekayaan, semua ia dapat. Tapi tentang kasih sayang, ke harmonisan, jauh untuk ia dapat sekarang. Bahkan dia tidak ingat kapan terakhir papahnya pulang.

Adel membaringkan tubuhnya di atas ranjang, memejamkan matanya, merehatkan badannya yang terasa pegal. Bagaimana tidak. Adel berangkat pagi pagi sekali dan pulang sore hari, tapi ia tidak menyesali apa yang terjadi pada hari ini. Justru dirinya bersyukur, karena alasan Ashel tersenyum tercipta darinya.

Ketenangan Adel terganggu karena bunyi notifikasi dari ponsel nya. Tangannya terulur mengambil ponsel yang berada di atas nakas tepat di samping ranjangnya.

Adel menghembus kan nafasnya, ternyata itu pesan grup dari kedua temannya.

TIGA SERANGKAI(6)

Mang Ara~ : Assalamualaikum

Mang Ara~ : woy!! KELUAR LO SEMUA

Mang Ara~ : Yang gak jawab salam gue, dosa!

Unyil : waalaikum salam

Mang Ara~ : Alhamdulillah, ternyata di bumi ini masih ada anak yang baik hati.

Unyil : Gak usah basa basi lo! Ada apa?

Anda:
Hm.

Mang Ara~ : Gue gabut nih. Keluar yuk!

Unyil : Punya cewek kok gak bisa di ajak keluar!

Anda:
Gas

Mang Ara~ : Yo Dell! Kita berdua aja! Tetangga gak usah di ajak.

Unyil : Kalian tega ninggalin gue sendirian?

Anda:
jijik

Ara~ : . 2

Unyil : gue juga ikut dong

Ara~ : Ngapain lo ikut? Nanti nyokap lo marah

Anda:
Anak kesayangan mama

Unyil : Emang hidup lo pada bakal lengkap kalo gak ada gue?

Ara~ : Gue baru nyadar.. Kalo gue gak bisa hidup tanpa lo

Unyil : Fixs lo suka ma w

Ara~ : Dihh ke geeran lu woy!! Lo mana? Cewek aja gak punya

Unyil : Apa? Gimana?

Ara~ : Woy Dell!! Gimana? Ada tempat yang bagus gak buat havefun

Anda:
Nanti gue Share lokasi nya

***

Ashel sedang mengeringkan rambutnya, selepas pulang tadi Ashel langsung membersihkan tubuh nya yang terasa lengket. Ashel menatap dirinya di cermin, otaknya berputar, mengingat kejadian hari ini. Dimana terjadi kejar kejaran antara dirinya dan Adel dan cipratan air pantai yang membasahi tumbuhnya yang di sebabkan oleh Adel.

Ashel merongoh tas selempang yang tadi ia pakai untuk pergi bersama Adel. Mencari keberadaan ponselnya, saat ponselnya berhasil ia keluarkan, ada yang jatuh dari dalam sana. Kertas? Ashel nampak berpikir terlebih dahulu dan memberanikan diri untuk mengambilnya. Ternyata itu sebuah surat, ashel membacanya

Pesan TerakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang