Carilah tempat dimana kamu bisa di hargai bukan hanya di butuhkan. Karena banyak yang datang karena butuh, tapi lupa cara menghargainya
Setelah selesai menaiki bianglala, mereka duduk di kursi yang sudah di sediakan di wahana itu. Akhirnya Ashel bisa bernafas lega, ia bahkan melupakan panggilang 'sayang' dari Adel.
Ia mengerjapkan matanya berulang kali lalu menoleh ke Adel yang sedang menyenderkan punggungnya. "Dell" Panggil ashel
Adel menoleh. "Kenapa?"
"Tadi lo manggil gue sayang?" Tanya Ashel hati hati. Ia takut jika itu hanya halusinasinya saja.
Adel bergumam sebagai jawaban.
"Lo kok jawabannya gitu?" Degus Ashel tak Terima. Ia memalingkan wajahnya kesal.
Adel menghela nafasnya. "Terus? Yang manggil lo kuntilanak gitu? Pocong?" Tanya nya balik gemas.
"Ya gak gitu juga sih"
Adel mengacak rambut ashel. "Besok pagi gue jemput, ya"
"Mau kemana?"
"Ke hati gue" Tutur Adel datar
"WOY! Di cariin lo malah pacaran" Adel menoleh begitupun Ashel.
Adel mendengus melihat teman temannya. "Pergi sono! Ganggu aja" Usirnya
Mereka semua molotot. "Mentang mentang ada cewek, temen di lupain"
Adel menatap nanar Oniel. "Maafin gue" Adel berdiri lalu memegang pundak Oniel, wajahnya di buat buat sedih.
Oniel bergidik ngeri sembari menepis tangan Adel yang di bahunya dengan kasar. "Dih geli gue." Sinis nya
Sontak mereka terkekeh.
"Kita uji nyali yuk" Ajak Ara.
"Ayo, udah lama gue gak ngeliat kembaran lo" Celetuk Adel.
"Lo semua ikut, kan?" Tanya Oniel menatap ke arah tiga wanita dengan secara bergantian.
"Kayaknya kita mau acara makan deh" Usul Ashel yang langsung mendapat anggukan dari Kathrin.
"Iya, soalnya perut kita udah pada demo" Setuju nya. Ia dan Ashel sama sama penakut, jika mereka mengikuti para cewek itu sudah bisa di pastikan jantungnya akan terasa copot karena penampakan penampakan yang menyeramkan.
"Ck, bilang aja lo takut" Cibir Adel.
"Sotoy lo" Ujar Ashel seraya mukul lengan Adel.
"Yaudah kalo gitu lo semua harus ikut, nanti kalo udah beres kita makan" Bujuk Ara yang langsung mendapat anggukan setuju dari sang kekasih.
"Gue ikut" Ucap Chika.
"Lo pada?"
Kathrin mengangkat bahu. "Gak ada pilihan lain" Finalnya, menjawab pertanyaan Oniel.
Adel melirik Ashel dengan senyum kemenangan. "Yuk" Adel menarik tangan ashel.
Mereka semua yang tadi diam langsung berseru heboh ketika mereka ada di area rumah hantu.
Ashel berdecak kesal lalu menghela nafas pasrah.
Tak memperdulikan apa apa lagi, mereka langsung mengantri.
Setelah usai mengantri. Giliran mereka yang menaiki. Menggunakan kereta mini mereka menyusuri lorong gelap yang sudah menampakan aura horor. Ashel melotot lalu menoleh kesamping dan bersembunyi di lengan kiri Adel. Adel menoleh lalu terkekeh melihat wajah ketakutan itu.
