Part 28 : Wanita Penunggu Pohon Nangka

96 13 0
                                    

Flashback ON

“DASAR PENGKHIANAT”
“WANITA MURAHAN, GAK TAU DIRI”
“Kamu salah paham Num, aku gak seperti itu Yuni dan Eka yang waktu itu minta aku buat datang ketempat Roy kata mereka kamu minta dijemput tapi waktu aku sampai sana kamu gak ada” Jelas Maria dengan berlinang air mata, tapi Hanum tak menggubris sedikit pun.
“PEMBOHONG, aku dan Eka tidak pernah menyuruhmu kamu sendiri yang datang kepada Roy”
“Eng-ngakkkk kamu yang bohong” Ucap Maria gemetar
“PLAKKKK” Tamparan keras dilayangkan Hanum di pipi kanan Maria, tangan Hanum mencengkeram kuat rambut Maria hingga Maria terpekik kesakitan.
“Percayalah Hanum aku tidak akan tega mengkhianati temanku sendiri. Aku juga korban Hanum”
“Aku tau Maria sejak awal Roy menyukaimu kau pun sama Maria, tapi kau tau kan jauh sebelum kau dan Roy saling mengenal aku sudah lebih dulu menaruh perasaan kepada Roy”
“Sudahlah Hanum habisi saja dia”
“Ja-jangan tolong jangan lakukan itu padaku, aku mohon”

“DUKKK” Tendangan Yuni mengenai perut Maria, Maria mengerang rasa nyeri tak tertahankan Maria rasakan dan setelahnya Maria merasakan perutnya kram, darah segar mengalir diselangkangan Maria.
“Arggghhhh…sakit, tolong..tolong bawa aku kerumah sakit akhhhh”
“Apa???Rumah sakit? Harusnya kau senang Maria aku sudah membantumu menggugurkan kandunganmu.. Hahahaha”
“Yuni, aku tidak pernah berfikir jika kau akan tega melakukan ini padaku, kau yang selama ini mendukung hubunganku dengan Roy” Maria mengatakan itu dengan terbata karena menahan sakit yang teramat sakit. Hanum kembali mencengkeram rambut Maria.

“Rasa sakit itu tak akan bisa membayar sakit dihatiku Maria” Ucap Hanum dengan tatapan penuh amarah
“Kau akan menyesal Hanum telah melakukan ini padaku, anak yang aku kandung bukanlah anak Roy tapi anak dari orang-orang suruhan Yuni dan Eka”
“Apa maksudmu menuduh kami?” Teriak Eka yang sedari tadi hanya diam
“Saat aku sampai di tempat Roy, aku melihat tubuh Roy tergeletak di lantai bersimbah darah. Aku yang kala itu akan mencari bantuan tiba-tiba saja seseorang menyekapku dari belakang. Tubuhku dihempaskan dan diperkosa bergiliran oleh mereka. Dalam keputusasaan aku hanya bisa merintih dan menangis”

“Dan kau Yuni, kau tega melakukan ini padaku kau seolah-olah mendukungku tapi sebenarnya kamulah yang paling ingin melihatku hancur”
“YAAAA SEMUA YANG KAU KATAKAN ITU BENAR MARIA, MELIHATMU HANCUR SAJA ITU TAK CUKUP UNTUKKU, AKU INGIN KAU MATI PERLAHAN”
“Apa salahku Yuni???”
“PLAKKKKK”
“Kau masih Tanya apa salahmu Maria? Kau tak ingat saat kau menggoda kekasihku?”
“Aku tidak pernah menggoda kekasihmu Yuni, pria itu memang brengsek”
“PLAKKKK,PLAKKK” Berkali-kali tamparan Yuni layangkan bergantian di pipi Maria, sampai darah segar mengalir disudut bibir Maria

“Kau tau Maria apa yang sudah aku korbankan untuknya, dan hanya karena melihatmu dia berpaling padaku bahkan saat kami tengah bercinta selalu namamu yang keluar dari bibirnya” Yuni meluapkan isi hatinya, Maria memandangi satu persatu wajah teman-temannya yang sekarang menatap Maria penuh amarah, kebencian dan juga jijik.

“Aku memang tak memiliki dendam pribadi terhadapmu Maria, aku hanya jengah melihat mu yang selalu jadi idaman para pria” Ucap Eka
“Apa dengan menyiksaku kalian puas, BUNUH AKU SEKARANG JIKA KEMATIANKU YANG KALIAN INGINKAN?”
“BELUM MARIA” ucap Hanum dingin, Hanum melepas ikat pinggangnya, dan mencambukkan ketubuh Maria berkali-kali hingga menimbulkan bekas. Maria hanya bisa menahan sakit ditubuhnya, air matanya sudah berhenti mengalir tenaganya semakin melemah. Tubuh Maria ambruk ke lantai dengan darah yang terus mengalir dari mulutnya.

“Maria bukankah wajahmu ini yang selama ini kau jadikan pemikat” Yuni mengambil sebilah pisau, mencengkeram kuat dagu Maria dan mengukirkan ujung pisau di pipi Maria. Maria menahan kuat tangan Yuni, namun Hanum dan Eka segera menahan Tangan Maria. Yuni menyayat pipi Maria penuh nafsu dan amarah.

Darah yang mengalir dan rasa perih yang tak tertahankan membuat Maria tak sanggup lagi menahannya dalam hatinya ia berdoa agar malaikat segera mencabut nyawanya agar ia tak lagi merasakan rasa sakit ini.

Benar saja dengan sekejap Maria merasakan nafasnya tercekat karena cekikan dari tangan Hanum dan pukulan yang Yuni dan Eka lakukan. Pandangan Maria gelap, sebelum akhir ajalnya Maria bertekat akan membalaskan dendamnya.

Setelah memastikan bahwa Maria benar-benar telah mati, Hanum, Yuni dan Eka memandikan tubuh Maria dan menutupi semua bekas luka ditubuh Maria setelah itu menggantungnya di pohon Nangka. Tubuh Maria yang mulai membusuk membuat luka-luka bekas penyiksaan itu tak terlihat.

Flashback OFF

Aku mendapatkan kesadaranku kembali, lewat buku ini Maria seperti ingin memberitahuku apa yang sebenarnya terjadi. Aku mengatur nafasku yang terasa sesak setelah mengetahui apa yang terjadi kepada Maria, orang sebaik mbak Yuni bisa melakukan hal sekeji itu.

Aku merasakan angina bertiup kencang, jam menunjukkan pukul 22:00 malam, tiba-tiba saja lampu kamarku mati. Aku meraih ponselku menyalakan senter HP ku tapi sialnya baterai HP ku tinggal 5% sehingga aku terpaksa pergi kedapur untuk mengambil lilin.

Saat aku membuka pintu kamarku aku kaget melihat wanita berdiri dikamarku dengan wajah membusuk dan penuh darah. Tubuhku kaku tak bisa bergerak, aku kenal wajah itu…Maria. Aku berusaha menggerakkan tubuhku tapi tetap saja tidak bisa, aku merasakan Maria akan masuk kedalam tubuhku. Air mataku menetes aku sangat-sangat takut, dan setelahnya aku tak sadarkan diri.

Saat aku sadar aku merasa sangat kacau saat melihat mbak Hanum, mbak Yuni dan mbak Eka. Seperti ada sesorang yang berbisik di telingaku “BUNUH…BUNUH…BUNUH” Kata itu berulang kali ku dengar. Alam sadarku seperti dikendalikan oleh oranglain, tanpa aku sadari tanganku mencekik leher mbak Hanum.

“Fara, lepasin” Semua orang dikamarku berteriak, mencoba melepaskan tanganku dari mbak Hanum. Aku tidak bisa mengendalikan tubuhku, tanganku malah semakin kuat mencekik leher mbak Hanum.

Dan seseorang datang membacakan doa-doa dan mengusapkan beberapa kali kewajahku, aku mengamuk melampiaskan kekesalanku tapi berkat doa yang terus ia lantunkan aku bisa menguasai tubuhku kembali.

Orang itu adalah mbak Maya dan mbak Desi, orang yang beberapa waktu tak sengaja kutemui saat aku sedang kebingungan mencari alamat kos yang aku tempati sekarang. Aku masih merasa lemas, sepertinya enegiku terkuras habis.

Saat aku kesurupan salah seorang teman kosku pergi keluar untuk mencari pertolongan, dan temanku itu bertemu mbak Maya dan mbak Desi yang tengah melintas di depan kos ku. Telingaku terus berdengung sampai aku tidak bisa mendengar orang-orang yang berbicara dsekitarku. Apa yang terjadi padaku? Dan bagaimana keadaan mbak Hanum sekarang? Bagaimana jika aku membuat mbak Hanum terluka. Aku bermonolog sendiri di dalam pikiranku, batinku bergejolak.

CANDRAMAYA STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang