Keadaan paman sudah jauh lebih baik dan warga desa sudah terbiasa dengan hidupnya yang baru.
"Widi, ini hari terakhir mas Bima disini" Ucap Bima tiba-tiba
"Iya mas Widi tau" Balas Widi sembari menunduk menyembunyikan rasa kecewanya"Apa boleh jika mas ingin kembali kesini untuk menemui Widi lagi?"
"Boleh mas" Kedua pipi Widi merona, Widi dan Bima menghabiskan waktu bersama bertukar cerita.Bima merasa jika ia memiliki tanggungjawab terhadap Widi, ia merasa Widi membalas perasaannya. Atau Bima saja yang kepedean karena sebenarnya Bima juga tidak pernah mengutarakan perasaannya kepada Widi begitupun sebaliknya.
***
Bima POVMalam itu kami semua berkumpul dalam satu ruangan, Mbah Diman memberikan banyak sekali wejangan kepada kami, juga berbagi perjalanan panjang yang sudah dilalui mbah Diman.
Sebelum kami pulang aku menyempatkan untuk menemui Widi sekali lagi, entah mengapa hatiku begitu berat meninggalkan gadis yang baru kutemui ini. Hahaha kecantikan dan keanggunannya telah meruntuhkan dinding cintaku anjay
Aku berjanji pada diriku di hadapan Widi jika suatu hari nanti atas ijin Allah SWT aku akan datang lagi ke tempat ini dan melamarnya.
"Amin" ucap Widi sembari menunjukkan senyum manisnya, yang seketika membuatku semakin bersemangat karena memiliki harapan jika Widi memiliki perasaan yang sama denganku.Guntur POV
Selama ini setelah aku menikahi istriku Candramaya aku selalu merasa khawatir saat meninggalkannya tapi kenapa kali ini aku merasa ada sesuatu yang menjaga istriku sehingga rasa cemas dan kekhawatiran ku tidak seperti biasanya.
Perjalanan yang kami tempuh cukup jauh, hingga kami sedikit kemalaman sampai dirumah. Dengan segera aku mengetuk pintu dan mengucapkan salam.
Dan seseorang menjawab salam ku sembari membuka pintu untukku dan orang itu adalah Candramaya istriku.
"Mas kamu sudah pulang" Tanyanya
"Iya aku udah kangen sama kamu" Ucapku
"Alah kamu ini lho, gimana mas keadaan paman?"
"Emmm, paman sudah membaik tapi paman masih ingin disana katanya masih ada yang perlu paman selesaikan"
"Oh gitu, yasudah ku buatkan kopi dulu"Aku sudah tau perihal kehamilan istriku, tempo hari ia mengirim pesan singkat untukku. Anak pertama kami sebagai anugerah dari sang pencipta.
"Ini mas kopinya " Maya meletakkan secangkir kopi di meja
"Dek, gimana kandunganmu?"
"Baik mas aku tidak merasakan keluhan apapun hanya saja-"
"Hanya saja kenapa?Apa ada sesuatu yang mengganggumu?"
"Tidak mas aku rasa bukan mengganggu tapi menjagaku. Aku merasa sejak janin ini ada di dalam perutku ada seseorang yang selaluenjagaku tapi sayangnya aku tak bisa melihat wujudnya"
"Bahkan suaranya sangatlah merdu mas, setiap malam dia selalu menyanyikan kidung Jawa untukku suaranya sangat-sangat indah. Entah mengapa kedatangannya selalu ku nantikan setiap malam. Mas tau siapa dia?""Mas tidak tau, semoga hal baik selalu menyertai keluarga kita"
"Amin, oh ya mas setelah ini mas gak akan pergi lagi kan?"
"Mas belum tau dek, tapi mas rasa mas ingin menikmati masa-masa pernikahan kita dulu yang kemarin tertunda"Bukan itu alasan sebenarnya, aku ingin tau siapa sebenarnya yang datang menemui istriku. Apa ia benar-benar menjaga Candramaya atau ada hal lain yang sebenarnya ia inginkan.
Cepat atau lambat aku harus mengetahui sosok itu, aku tak ingin lengah karena resiko dari apa yang telah aku lakukan berimbas pada orang-orang terdekatku.
KAMU SEDANG MEMBACA
CANDRAMAYA STORY
Mystery / ThrillerApa yang tertulis di cerita ini adalah kumpulan cerita atau pengalaman dari seorang wanita bernama Candramaya.