"Chan nanti kalau ada apa-apa ke rumah nenek atau ke rumah mommy Jeonghan aja ya?"
"Iyaa papih."
"Jangan nakal ya Chan?"
"Papih ini Chan udah gede. Umurnya udah 19 tahun. Bukan anak kecil lagi."
"Tetep aja di mata papih, kamu masih kecil Chan." Joshua menggelengkan kepalanya.
Ia kemudian menutup koper berisi baju miliknya dan Seokmin. Ia sedang menunggu sang Suami selesai shift kerja. Keduanya berencana untuk sekedar liburan keluarga.
Tapi sayangnya, Chan yang sudah besar kini lebih memilih untuk datang ke acara kampusnya, Chan ini wakil ketua angkatan jadi dia lumayan sibuk mempersiapkan acara-acara kampus.
"Tuh papah dateng." Chan berseru, ia mendengar suara mobil yang masuk garasi rumah mereka. Sudah dipastikan papahnya yang pulang. Dan tak lama suara pintu rumah terbuka.
Joshua mendirikan koper yang sudah siap untuk mereka bawa, sedangkan Lee Chan bergegas keluar kamar kedua orang tuanya untuk menyambut sang papah.
"Maaf ya papah telat, tadi tiba-tiba ada pasien." Ujar Seokmin, ia menyimpan jas dokternya di kursi.
Lee Chan mengikuti jejak sang papah, kini ia masuk kuliah jurusan kedokteran.
"Loh, Chan belum siap-siap?" Tanya Seokmin lagi, Chan menggelengkan kepalanya.
"Aku ngga ikut, besok ada acara kampus."
"Loh, ko mendadak sih?" Tanya Seokmin lagi, heran.
"Ngga mendadak pah, itu sebenernya udah lama. Tapi acaranya dimajuin mendadak sih."
"Yaaah, jadi kita mundur ajanih liburannya?"
"Loh? Ko mundur? Ya ngga apa-apa, papih aja sama papah liburan. Kan hotel udah di pesen. Masa batal?" Chan mengerutkan dahinya.
"Chan berani di rumah sendiri?" Tanya Seokmin lagi, walaupun anaknya sudah besar. Tetap saja di mata Seokmin dan Joshua anak satu-satunya ini masih kecil.
"Berani, kata papih nanti kalau mau makan ke rumah mommy Jeonghan aja. Ah udah deh pokonya gapapa kalau Chan sendiri di rumah." Lee Chan kini mengikuti sang papah masuk ke dalam kamarnya, di dalam sana Joshua sedang memakai jaketnya.
"Lagian sayang kalau batal tuh pah, udah pesen hotel kan disana. Buat 3 hari lagi hotelnya." Ujar Chan, ia sudah duduk di atas kasur.
"Yaudah kalau berani gitu, pokonya setiap hari Chan harus telfon papah atau papih ya?" Chan mengangguk, ia memeluk Joshua yang sudah siap, sedangkan Seokmin sedang membasuh muka dan mengganti bajunya.
"Papih udah siapin ayam goreng, nanti kamu goreng aja sendiri. Masak nasi bisa kan ya?" Chan mengangguk. Joshua mengacak rambut sang putra yang sudah dewasa ini.
"Pih."
"Hm?"
"Pulang liburan, bisa bawain Chan adek ngga?" Ujar sang putra sambil menatap Joshua.
Dan dalam sekejap telinga Joshua berubah menjadi memerah.
"Ya pih? Mau adek, kaya Jihoon atau Jihyun. Biar bisa diajak jalan-jalan gitu."
"Emang masih mau jagain adek? Umurnya udah beda jauh gitu."
"Mauuu laah, kalau dikasih adek ya pasti dijagain."
Joshua hanya menggelengkan kepalanya, mendengar permintaan Chan. Sebenarnya baru akhir-akhir ini Lee Chan mengatakan ia ingin memiliki adik.
Karena katanya ia melihat teman-temannya memamerkan adik-adik mereka di media sosial. Akhirnya ia secara gamblang langsung meminta adik kepada papihnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jeongcheol + Jihoonie. | #wattys2019 [END]
FanfictionCerita kecil, keluarga Choi. Seungcheol + Jeonghan = Jihoonie. Ngga pinter bikin summary, cuman diinget ya. 1. Ceritanya loncat-loncat 2. Most of it One shoot 3. Ini sedikit unsur lokal bxb Mpreg