Introduction

8.1K 525 131
                                    

"Mamih, kenalin ini Seungcheol."

"Halo tante, Seungcheol. Calon suaminya Jeonghan hehehe."

"Hah?"

"HA..h?"

"OHOK-OHOK HAH??"

|
|
880510jc
|
|
Sorry for typo(s)

"Pulang sama siapa dek?"

"Sendiri aja kak."

"Pakai kereta?"

"Nggaa, pakai bis."

"Kakak anterin?"

"Yaudah boleh."

Jeonghan akhirnya masuk kedalam mobil sedan milik Seungcheol. Mereka sudah berpacaran sekitar 5 bulan. Menurut Ten 5 bulan masih masa-masa harmonis dan manis, tunggu saja sampai setengah tahun. Mungkin sudah jengah.

Jeonghan hanya tertawa mendengarnya, Ten sudah berpengalaman dalam hal percintaan, tidak seperti dirinya yang memiliki mantan pacar hanya 1. Sedangkan Ten memiliki mantan pacar di setiap sudut kota. Ya bagaimana lagi, Ten itu sangat cantik untuk ukuran seorang pria. Wajahnya bersih, dan friendly. Tidak heran banyak yang mengincar Ten.

"Dek, besok free ngga?" Tanya Seungcheol, besok itu hari sabtu. Kantor libur.

"Free kak, kenapa?" Jeonghan bertanya kembali.

"Besok, makan malem di rumah. Mau ngga?" Seungcheol meremat pedal stir dengan kedua tangannya, bersiap mendengar penolakan atau penerimaan.

"Boleh, jam berapa?"

"Yes! Jam 7, nanti kakak jemput jam 5 sore ya?" Seungcheol tersenyum lebar, ia hampir saja memukul stir mobilnya saking senangnya.

"Oke, makan di rumah atau di restoran?" Tanya Jeonghan, hanya memastikan ia tidak akan salah kostum besok.

"Di rumah, bajunya santai aja. Ngga apa-apa ko, cuman makan malem biasa doang sama bunda sama ayah." Jelas Seungcheol.

"Yaudah, kakak jangan telat ya jemputnya. Besok sabtu, pasti macet ke daerah rumah kakak." Jeonghan berucap, sebenarnya pipinya sedikit hangat. Hanya saja, kegelapan malam menyembunyikan semu merah muda itu.

"Iya ngga akan telat." Seungcheol tersenyum, mobilnya sudah berhenti tepat di depan rumah Jeonghan. Sudah ia pastikan mamih dan kakaknya ㅡJoshuaㅡ mengintip dari balik tirai lantai dua.

"Yaudah, adek turun dulu ya?" Seungcheol mengangguk, membantu Jeonghan melepaskan sabuk pengamannya. Setelah berpamitan, Seungcheol terdiam. Memastikan bahwa Jeonghan masuk kedalam rumah dengan aman, tapi baru beberapa langkah, Jeonghan berbalik dan membuka pintu mobil.

"Kenapa?"

"Ada yang kelupaan kak."

"Apa yang ㅡ" belum selesai Seungcheol berbicara, sebuah bibir yang manis dan lembut sudah mendarat di bibirnya.

"Lupa, mau cium." Jeonghan hanya tertawa kecil, kemudian menutup pintu mobil. Membiarkan Seungcheol yang mematung, dan senyuman lebar terpatri di bibirnya.

Jeongcheol + Jihoonie. | #wattys2019 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang