Langkah Bayi

9K 632 75
                                    

"Udah jangan dipegangin."

"Lepasin pelan-pelan."

"Ayo cucu moni siniii."

|
|
880510jc
Present
Langkah Bayi
Jihoon at 1 years 2 month old
|
|

Sorry for typo(s)

Minggu pagi itu keluarga Choi sedang berada di taman, tentu saja dengan Jeonghan dan Seungcheol yang sedang berolahraga kecil di sekitar perumahan mereka.

Jihoon yang terbangun berada di stroller, entah apa yang digumamkan oleh bayi tersebut.

"Dek, Bunda mau ke rumah nanti." Ujar Seungcheol yang sedang meregangkan otot-otot lengannya yang terasa kaku akibat pekerjaan yang ia selesaikan semalam.

"Adek belum beres-beres rumah kak." Ujar Jeonghan yang masih mendorong stroller berisi Jihoon di dalamnya, bayi berumur 1 tahun 2 bulan itu tengah giat-giat nya merangkak kesana kemari.

Ah Jeonghan jadi ingat, perkataan orang di kantor, Jihoon yang masih merangkak belum juga bisa berjalan. Ia sudah menceritakan ini pada mamihnya, dan sang mamih selalu berkata bahwa setiap anak memiliki waktunya sendiri-sendiri, tidak harus umur 1 tahun sudah bisa berjalan. Jeonghan sedikit tenang.

"Kakak lari dulu ya?" Ujar Seungcheol setelah selesai melakukan peregangan, Jeonghan mengangguk. Sedangkan ia memilih untuk duduk di bawah pohon oak yang rindang. Menunggu Seungcheol selesai olahraga.

Jeonghan menurunkan Jihoon dari strollernya, bayi dengan gigi yang sudah tumbuh itu terlihat girang. Jihoon memang belum mandi, tapi wangi tubuhnya tetap saja memikat siapapun yang lewat, wangi susu vanilla dan pisang. Itulah yang Jeonghan sadari, mungkin karna saat hamil Jihoon ia sangat suka mengkonsumsi susu pisang.

Jeonghan mendudukan Jihoon diantara kakinya diatas rerumputan yang masih basah karna embun pagi itu.

"Da..da..daa.." Jihoon menunjuk ke arah Seungcheol yang tengah berlari.

"Iya daddy, lagi olahraga." Ujar Jeonghan, mengusap rambut Jihoon yang semakin tebal.

"Mo..mo..moo.." Kepala Jihoon kini menatap Jeonghan, matanya berbinar.

"Adek mau lari juga sama daddy? Belum bisa, soalnya adek masih ngerangkak. Nanti ditinggal daddy." Ujar Jeonghan, ia menggendong Jihoon ke pangkuannya dan menciumi pipi gembul Jihoon.

"Na! na!" Jihoon menggelengkan kepalanya.

"Apa dong? Mau mommy lari sama daddy? Gendong Jihoon, gitu?" Tanya Jeonghan menatap mata Jihoon, entah sang anak mengerti atau tidak, tapi kepalanya mengangguk.

"Ih, ngga mau. Cape." Ujar Jeonghan, lebih memilih bersandar pada pohon oak. Jihoon memaksa turun dari pangkuan Jeonghan, ia merangkak pelan-pelan menuju buah pohon pinus yang ada di sekitar mereka.

"Mo mo mo.." Jihoon mengangkat buah pohon pinus tersebut dan memperlihatkannya pada Jeonghan.

"Jangan dimakan." Ujar Jeonghan, Jihoon masih berada di gapaiannya jadi ia biarkan saja Jihoon merangkak kesana-kemari. Walaupun celana tidur dan telapak tangannya basah oleh embun yang berada di rerumputan. Ia biarkan saja, karna apabila digendong paksa. Jihoon akan menangis hebat.

Jeongcheol + Jihoonie. | #wattys2019 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang