Cerita yang baca hampir 1k setiap chapter, yang comment sama vote cuman itu lagi, itu lagi. 😀
Ini terakhir ya?|
|
|
|Jeonghan meringis risih, pasalnya sejak Seungcheol tahu Jeonghan hamil anak kedua. Tangan suaminya tidak bisa jauh-jauh dari perutnya.
Bayangkan saja, sejak tadi pagi Seungcheol terus saja menempelinya dan tangannya yang terus saja mengusap perutnya yang mulai terlihat jelas membuncit.
Menandakan calon anak mereka bertumbuh kembang dengan baik.
Kini Jeonghan mengandung usia 3 bulan, dan sudah dapat dilihat bagaimana perutnya membesar.
Keduanya kini berada di sseodaemun rumah kedua orang tua Jeonghan. Pertemuan keluarga tentu saja, kini Jeonghan sedang membantu mamih-nya memasak. Karna kedua orang tua Seungcheol akan datang tepat pukul 12, saat makan siang.
"Kak!" Jeonghan cemberut, kini tangan Seungcheol sudah berada di dalam kaus piama Jeonghan. Padahal Jeonghan sedang memakai apron.
"Kenapa sih, 'dek?" Seungcheol hanya tertawa geli ketika sang istri menghela nafas, dan..
'cup'
Satu kecupan mendarat di bibir cemberut Jeonghan, yang awalnya mau marah kini ditelan karna ciuman di bibirnya berhasil membuat pipi-nya bersemu merah.
"Sana mandi! Sebentar lagi bunda sama papah tuh dateng!" Jeonghan menunduk, tangannya masih sibuk mengeringkan gelas-gelas yang sudah di cuci bersih.
"Bentar-bentar." Dagu Seungcheol kini berada di bahu Jeonghan, matanya tertutup dan senyuman di bibirnya, tangannya merasakan gerakan sang jabang bayi, yang seolah melakukan High Five dengan Seungcheol.
Jeonghan meringis, Seungcheol tersenyum makin lebar.
"Udah sana mandi! Jangan gangguin bayi terus!" Jeonghan menarik lengan Seungcheol agar keluar dari dalam bajunya.
"Mommy."
"Hhh bangun juga monster satu ini." Seungcheol akhirnya melepaskan diri dari Jeonghan, sudah bagian anak mereka yang bermanja pada-nya.
"Mandi sama daddy gih." Jeonghan menatap kebawah, dimana anak mereka memeluk kakinya erat. Kebiasaan Jihoon saat bangun tidur. Memeluk kaki Jeonghan yang sedang di dapur.
"Gendong mommy." Jihoon membuka kedua tangannya.
"Sini gendong sama daddy." Seungcheol mendekati Jihoon yang kini berumur 5 tahun. Ia akan masuk sekolah dasar tahun depan. Jarak Jihoon dan anak kedua memang sengaja di perbesar, agar Jihoon bisa lebih dewasa.
Jihoon berjalan ke arah Seungcheol, dengan satu tangan mengucak matanya, satu tangan terbuka untuk digendong dan mulutnya yang menguap.
Bahkan setelah ia berumur 5 tahun, Jihoon tetap menggemaskan.
"Nggak mau mandi, maunya bobo lagi." Ujar Jihoon, kini wajahnya sudah menempel pada bahu Seungcheol.
"Ini anak siapa sih, tidurnya kuat banget." Seungcheol hanya menggeleng-geleng kepala. Ia sendiri masih bersabar hanya gen Jeonghan yang tertanam habis di Jihoon, jahil, gemas, pipi tembam, kulit putih, pintar dan tidur adalah prioritas pertama.
Akhirnya Seungcheol mau tidak mau menunda mandi, karna Jihoon terlelap di gendongannya.
Sedangkan Jeonghan, tengah sibuk membantu Joshua menyiapkan makanan lainnya.
"Han, tau Wonwoo ngga?" Tanya Joshua yang kini duduk di sebelahnya, mereka berdua tengah berada di ruang makan sekarang.
"Wonwoo yang pacarnya Mingyu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Jeongcheol + Jihoonie. | #wattys2019 [END]
Hayran KurguCerita kecil, keluarga Choi. Seungcheol + Jeonghan = Jihoonie. Ngga pinter bikin summary, cuman diinget ya. 1. Ceritanya loncat-loncat 2. Most of it One shoot 3. Ini sedikit unsur lokal bxb Mpreg