"Yaudah, sekarang mau makan apa?"
"Terserah, aku ikut aja.
***
Minggu ini adalah minggu yang berat untuk Jeonghan, ia menatap list to do yang harus ia lakukan untuk 4 hari kedepan.
"Kwan ah~" Jeonghan berbalik menatap Seungkwan yang sedang mengentuk-ngetukan jarinya di atas meja, ia pun terlihat sibuk.
"Kenapa, 'kak?" Tanya Seungkwan yang akhirnya berhenti melakukan acara mengetuk kuku ke atas meja, ia memalingkan wajahnya.
"Kalau habis project ini, kita cuti bareng gimana?" Tanya Jeonghan, kini ia menyenderkan kepalanya pada kursi dan memutar-mutar kursinya. Ia jengah dengan kerja.
"Ada kak Seungcheol, ngapain ngajak aku?" Seungkwan cemberut, lebih tepatnya ia cemburu. Karna Jeonghan sudah ada yang memiliki, terlebih lagi. Seungcheol adalah the most wanted guy di tempat mereka bekerja.
"Aku bosan pergi kemana-mana sama Seungcheol terus, makan sama Seungcheol, istirahat sama Seungcheol, pergi kerja sama Seungcheol bahkan pulang juga sama Seungcheol." Jeonghan menghela nafas, ia menatap langit-langit ruangan kerjanya.
"Sekali-sekali aku pengen pergi, ngga ada Seungcheol seminggu aja deh.. eh ngga, sebulan ngga ada Seungcheol. Kan enak bisa pergi kemana-mana, ngga perlu izin kalau mau pergi kesana kemari." Jeonghan kini menempelkan pulpen yang ia pegang ke arah dahinya dan sedikit menekan-nekan, ia menutup matanya.
Membayangkan hari-harinya seperti dulu lagi, tidak ada Seungcheol. Pergi ke club bersama teman-temannya, pulang tengah malam, makan malam bersama para trainer, pergi belanja bersama Seungkwan dan bibirnya tersenyum membayangkan harinya sebulan tanpa Seungcheol.
"Hati-hati kalau ngomong kak. Entar kalau orangnya beneran ngga ada sebulan malah nangis!" Seungkwan mendengus pelan, ia sudah memahami apa yang dinamakan LDR alias Long Distance Relationship. Karena ia adalah penganut paham itu bersama kekasihnya Choi Vernon yang sekarang sedang sibuk study S2 di Belanda. Hingga ia harus terpisah selama 2.5 tahun.
"Kangen itu berat, kak Jeonghan ngga akan kuat. Biar aku sama Vernon aja." Seungkwan memetik kalimat dari film yang ia tonton tempo hari, tentu dengan kata yang di rubah demi sesuai dengan keadaan sekarang. Jeonghan hanya terkekeh pelan mendengarnya.
***
"Weekend ini aku pulang ke Samseong-dong ya." Kali ini Seungcheol dan Jeonghan sudah duduk didalam mobil Seungcheol.
"Senin aku berangkat kerja sendiri dong?" Tanya Jeonghan yang sudah memasang sabuk pengamannya.
"Nanti aku jemput, langsung dari Samseong-dong ke Sodaemun." Seungcheol mulai menjalankan mobilnya menembus kemacetan kota Seoul di sore hari.
"Iya terserah deh." Jeonghan mengedikan bahunya, ia terserah Seungcheol aja. Toh nantinya Seungcheol yang akan kelelahan sendiri.
"Kenapa sih natap keluar terus?" Akhirnya Seungcheol berbicara setelah keheningan 10 menit yang terjadi antara keduanya. Apa pemandangan diluar mobil mereka lebih menarik? Daripada mengobrol?
Begitulah fikir Seungcheol.
"Adek masih marah soal Nayoung?" Kali ini Seungcheol bertanya pada masalah yang mereka hadapi 2 minggu lalu, kalau dihitung ini baru seminggu setelah masalah Jeonghan cemburu dengan Nayoung. Sadar atau tidak, Seungcheol menjadi lebih sensitive soal perasaan kekasihnya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jeongcheol + Jihoonie. | #wattys2019 [END]
FanficCerita kecil, keluarga Choi. Seungcheol + Jeonghan = Jihoonie. Ngga pinter bikin summary, cuman diinget ya. 1. Ceritanya loncat-loncat 2. Most of it One shoot 3. Ini sedikit unsur lokal bxb Mpreg