What Jeonghan do in 2 weeks he and Seungcheol get separated away?
How his feeling?
|
|
|
880510JC
|
|
|The Truth.
Jeonghan pov.
Apa yang akan aku lakukan? Ini sedikit canggung, setelah kejadian Seungcheol dan Doyoon. Aku tinggal di rumah mamih bersama Jihoon. Memisahkan diri dari Seungcheol.
Awalnya, aku tidak berniat seperti itu. Hanya saja.. setiap melihat Seungcheol hatiku sesak.
Aku bahkan mengetahui semuanya sendiri, semua pesan, panggilan telfon dan kemana mereka saat makan siang.
"Aku mau bertemu dengan Choi Seungcheol."
"Maaf, tuan Choi Seungcheol sedang keluar makan siang."
"Dengan siapa? Apa Jaehyun?"
"Um.. bukan, dengan Jang Doyoon. Pskiater magang kami yang baru."
Saat itupun aku lemas, aku tidak ingin berfikir macam-macam. Mungkin mereka pergi makan siang hanya untuk berteman. Aku kira, dengan diamnya aku, Seungcheol akan berhenti.
Tapi ternyata tidak, Seungcheol mulai berbohong, ia selalu hilang dari kantor bahkan ketika aku bertanya pada Jaehyun perihal pekerjaan di kantor cabang lain, Jaehyun berkata bahwa meeting dibatalkan sehingga dia tidak pergi. Sedangkan Seungcheol.. ia berkata bahwa ia sedang meeting dan ponselnya mati.
Lain hal nya saat pertemuan keluargaku, Seungcheol tidak datang dengan alasan ia menemani atasannya bermain golf dan menuju gym seharian bersama Jaehyun. Aku mengingat dengan benar Taeyong berkata bahwa Jaehyun tengah memandikan anjing mereka Ruby dan tidak memilik kegiatan lain hari itu. Saat aku pulang hari itu, aku menemukan puluhan pesan dari Doyoon. Hatiku sesak, bahkan aku tidak mampu berkata-kata, aku tidak tahu harus menjelaskan apa yang aku rasa, mungkin patah hati... Adalah kiasan yang tepat.
Aku tidak ingin Jihoon mengerti bagaimana keadaan kedua orang tuanya saat ini. Sehingga aku memilih untuk pergi sementara atau.. tidak kembali.
Aku mengambil cuti dari kantor selama 3 hari, karna Jihoon masih membutuhkan waktu untuk istirahat di rumah. Perbannya belum dibuka. Akupun sepertinya butuh waktu istirahat. Maksudku.. aku memiliki bayi yang harus dijaga.
Aku tersenyum getir, mengusap perutku yang datar.
Masih segar diingatanku bagaimana sore itu aku memberitahu Seungcheol bahwa akan ada satu lagi kaki kecil yang mengisi rumah kami.
Dan bagaimana wajah Seungcheol yang terlihat sangat bahagia, bahkan ia sempat menangis. Walaupun menurutnya hanya sedikit. Tapi... Hatiku menghangat sore itu.
"Dedek.. sama mommy dulu, jangan nakal ya?" Aku berbicara pada anak yang ada di kandunganku, baru 4 minggu ketika aku mengetahui bahwa ada nyawa lain dalam tubuhku.
"Adek, ayo makan?" Bunda membuka pintu kamarku, aku menggeleng. Rasanya nafsu makanku hilang semua.
"Nanti aja, adek keluar sama kaka." Aku mengusap kepala Jihoon yang sedang tertidur di sampingku, Jihoon menangis sebelumnya. Memanggil Seungcheol.
Mamih menghela nafas.
"Ayo dong dek, kasian bayi kamu." Mamih berjalan mendekat, ia sudah duduk di hadapanku. Tangannya menggenggam tanganku erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jeongcheol + Jihoonie. | #wattys2019 [END]
ФанфикCerita kecil, keluarga Choi. Seungcheol + Jeonghan = Jihoonie. Ngga pinter bikin summary, cuman diinget ya. 1. Ceritanya loncat-loncat 2. Most of it One shoot 3. Ini sedikit unsur lokal bxb Mpreg