"Mooniee mau jajan."
"Ajak adeknya jajan sekalian."
"Iyaaah."
880510jc
Semenjak Jihoon masuk sekolah dasar, anak itu sudah mengerti arti jajan. Sekarang Jihoon yang umur 10 tahun, lagi seneng-senengnya jajan.
Dulu waktu kecil kalau dikasih uang jajan, dia suka bingung mau beli apa. Jadi ujungnya selalu beli permen satu kesukaannya, hanya itu-itu terus.
Dia lebih banyak minta dibikinin jelly atau ice cream sama mommynya, tapi semenjak sekolah dasar, Jihoon dan jajan adalah kesatuan tidak bisa terpisahkan.
Jeonghan ngga masalah, karena anaknya jadi seneng makan dan ngga repot juga nyuruh-nyuruh Jihoon buat makan, tapi sang adik karena melihat sang kakak kini sudah bisa minta jajan juga jadinya.
Jeonghan, Jihoon dan Jihyun kini sedang berada di swalayan, mata putra pertamanya langsung berbinar-binar.
"Jajan yang dimau aja kak." Begitu pesan Jeonghan pada sang putra, tangan kecilnya seperti gatal. Ingin pegang semua barang yang matanya lihat, Jihyun yang umurnya 4 tahun sudah duduk di troli belanja.
Jeonghan lagi milih-milih merk kopi, karena Seungcheol sudah mulai bosan denga kopinya yang biasa, jadi dia mau ganti. Apalagi kemaren Seungcheol habis beli alat kopi sendiri, walaupun Jeonghan ngomel karena itu jadi nambah-nambah kerjaan kalau mau bikin kopi.
Jeonghan beli satu kopi yang masih berbentuk biji, kita lihat bagaimana kesabaran Seungcheol dalam grinding kopinya.
"Mommy mau ini." Jihoon membawa satu kotak susu bubuk.
"Itu susunya Jihyun kak."
"Kakak juga sukaa."
"Iyaa, makanya susu adek cepet abis soalnya suka dimakanin terus sama kakak."
"Iya habisnya enaak." Jihoon cemberut.
"Masih ada ko di rumah, ngga usah beli lagi, simpen lagi ke tempatnya gih." Pinta Jeonghan, ia kembali menatap rak-rak kopi, akhirnya dia beli kopi instan juga buat dirinya sendiri dan buat Seungcheol juga.
Lalu Jeonghan kembali mendorong troli menuju bahan makanan, ia membeli beberapa bahan kue dan pudding instant kesukaan kakak-adik ini. Rasa coklat, caramel, strawberry dan jeruk. Masing-masing dua bungkus untuk stock, lalu gula, garam dan penyedap juga.
Jeonghan jadi kepikiran buat stock bahan makanan sebulan ini aja, tapi bawanya agak sulit karena mereka parkir di basement.
Tapi masa bodohlah, daripada Jeonghan bulak-balik ke minimarket atau swalayan, dia akan belanja untuk stock satu bulan.
Jihoon sibuk bulak-balik membawa barang-barang yang mungkin di butuhkan saat mereka di rumah, pan masak, lalu sabun cuci piring, sabun cuci baju, bahkan Jihoon dengan mudahnya membawa satu liter cola.
Jeonghan cuman geleng-geleng kepala melihat kemampuan Jihoon dalam berinisiatif.
"Mommy."
"Iya kak?"
"Boleh inih ga?" Tanya Jihoon, ia membawa satu bungkus ciki kesukaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jeongcheol + Jihoonie. | #wattys2019 [END]
Fiksi PenggemarCerita kecil, keluarga Choi. Seungcheol + Jeonghan = Jihoonie. Ngga pinter bikin summary, cuman diinget ya. 1. Ceritanya loncat-loncat 2. Most of it One shoot 3. Ini sedikit unsur lokal bxb Mpreg