Positive.

16.7K 1.2K 102
                                    

**


"Jadi?"

"Apa?"

"Beneran adek hamil?"

"Ya menurut kaka??"

***

Tangannya bergetar pelan, ketika membaca surat hasil pemeriksaan lab yang di dapatnya 30 menit lalu, matanya mengerjap masih berharap bahwa isi surat itu salah atau bahkan tertukar dengan milik orang lain.

Sayangnya, itu hanyalah keinginannya saja. Buktinya di atas terdapat nama Choi Jeonghan sebagai pemilik kertas.

"Nggak mungkin..." Tangannya bergerak pada perutnya yang masih rata, ia tidak percaya bahwa di dalam perutnya ada calon anaknya yang sudah bersemayam lebih dari 3 minggu.

Jeonghan mengandung 1 bulan lebih 1 minggu.

Ia bingung, panik, marah dan bahagia. Emosinya tidak bisa terkendali, ia bahkan tidak pernah merasakan emosi seperti ini.

'Ini salah Seungcheol!'

Begitu fikirnya, memorinya berputar pada kejadian saat mereka datang ke acara pernikahan Wonwoo dan Mingyu. Keduanya mabuk, mereka melakukan sex tanpa pengaman.

Keduanya memang berencana untuk menunda memilik anak, dengan alasan sibuk.

Untuk Jeonghan, ia merasa belum siap untuk hamil dan membagi waktunya mengurus anak.

Ia mengigit bibirnya pelan, air mata tiba-tiba saja jatuh dari kedua matanya.

"Seungcheol bodoh..!"

Jeonghan memukul setir mobilnya, kepalanya terlungkup pada setir yang tidak memiliki salah apapun.

***

"Sayang, mau berangkat kerja bareng? Udah jam 7 nih." Seungcheol berusaha membangunkan Jeonghan yang masih setia bersembunyi dibalik selimut miliknya.

"Pergi duluan aja, aku bawa mobil." Begitu perintahnya. Seungcheol menghela nafas pelan, tangannya masih mengusap pipi Jeonghan pelan.

"Yaudah, kaka pergi duluan ya." Kecupan mendarat di kepala istrinya yang juga masih tidak mau membuka mata.

Seungcheol merasa aneh pada Jeonghan, beberapa hari ini terus saja menolak untuk pergi ke kantor bersama. Dan parahnya, Jeonghan selalu terlihat pucat dan kelelahan apabila mereka bertemu secara tidak sengaja.

"Mungkin ia banyak kerjaan." Seungcheol mengedikan bahunya, mengeluarkan mobil dari garasi apartment mereka.

***

Seperti sebuah alarm alami, Jeonghan membuka matanya lebar-lebar. Ia membekap mulutnya keras. Seolah terjadwal, morning sickness -nya dimulai.

Setiap pukul 8 pagi, Jeonghan akan segera bangun dan berlari menuju kamar mandi, untuk memuntahkan lendir berwarna kekuningan dari dalam mulutnya, dan terkadang tidak ada apapun yang keluar dari mulutnya, ia mual.

Jeongcheol + Jihoonie. | #wattys2019 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang