Chapter 9: Menahan Diri

4.7K 387 6
                                    

Sam meletakkan sendoknya, mendadak tidak nafsu makan ketika melihat siapa yang duduk di hadapannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sam meletakkan sendoknya, mendadak tidak nafsu makan ketika melihat siapa yang duduk di hadapannya. Wajah datarnya berubah dingin dengan dengusan kasar yang keluar dari hidungnya.

Silvia mengambil botol berisi air putih dari temannya. Gadis itu menumpahkannya di nasi goreng yang baru setengah Sam makan. "Kau harus banyak minum. Agar kulitmu tidak semakin kering dan keriput, Sam."

Kenapa salah satu orang yang ingin dihindarinya malah berada di hadapannya saat ini. Itu membuat Sam malas untuk berangkat ke sekolah. Udara sedikit tercemar!

"Aku tidak tahu seberapa ngefansnya dirimu padaku. Aku cukup tersanjung kau bisa mengikutiku sampai ke sini." balas Sam dengan tenang. Gadis itu melipat tangannya di depan dada tanpa memperdulikan wajah kesal Silvia.

"Kau terlalu percaya diri. Justru aku mengikutimu karena ingin membuat hari-harimu seperti di neraka." bisik Silvia tersenyum miring.

Sam menaikkan sebelah alisnya kemudian mencipratkan air jus ke wajah Silvia. Sontak gadis itu mememekik kesal. "Kau harus bangun dari mimpimu. Kau tidak akan bisa menyentuhku meski seujung kuku."

Silvia menggeram dan hendak melayangkan tamparan kepada kepada Sam. Tetapi sebuah tangan lebih dulu menahannya. Alicia menatap tajam murid baru yang hendak menampar Sam. "Berani kau menyentuhnya. Aku pastikan hidupmu menderita."

Alicia menyentakkan tangan Silvia dengan kasar. Sontak Gadis itu mundur satu langkah. Silvia melemparkan tata jam kepada Alicia. Siapa gadis ini yang berani padanya? Lihat saja! Dia akan membuat Gadis itu menyesal karena telah mengganggu kesenangannya.

"Siapa kau berani padaku, hah!" bentak Silvia marah. Sam yang melihat itu menjadikan dirinya tameng untuk Alicia.

"Kau bisa membentakku sesuka hatimu. Tapi jangan ganggu dia! Ini hanya urusan kita berdua."

Silvia menepuk tangannya dramatis. Gadis itu tersenyum lebar. "Oh, kau ingin menjadi pahlawan. Guys, lihat! Si cupu ini pengen jadi pahlawan kesiangan." Gadis itu mengeraskan suaranya sehingga para siswa yang berada di kantin menonton mereka.

Beberapa dari siswa itu tertawa dan melemparkan ejekan kepada Sam. Meskipun Silvia merupakan murid baru. Banyak dari para siswa yang mengetahui jika Gadis itu dari kalangan orang kaya. Tentunya membuat mereka segan!

Alicia mengepalkan tangannya kesal. Dia berjalan mendekat untuk mencakar Silvia. Tetapi Sam menahannya! Sontak Gadis itu melempar ke tatapan kesal kepada Sam.

"Kau ingin melawanku menggunakan apa?" tanya Silvia sinis. Telunjuk gadis itu menusuk-nusuk bahu Sam. "Daun?"

"Arrrgh!" Silvia mengerang kesakitan ketika telunjuknya dipelintir oleh Sam. Kemudian Gadis itu mendorong Silvia hingga terduduk di lantai.

"Orang yang bersembunyi di balik harta orang lain. Tidak jauh beda dengan sampah." ucap Sam datar. Kemudian Gadis itu menarik Alicia untuk menjauh dari sana. Mengabaikan teriakan tidak terima yang dilontarkan oleh Silvia.

I'm Bad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang