Chapter 31: Masuk Jebakan Zico

3.7K 276 8
                                    

"Apa-apaan ini?" Alan membanting beberapa lembar foto yang menunjukkan kebersamaan Zico dan Sam.

Saat pria itu sampai di kantornya, dia menemukan sebuah paket yang berisi beberapa foto tanpa pengirim. Alan sudah menanyakan siapa pengirimnya kepada satpam yang menerima paket itu. Tapi nihil! Karena paket itu ditemukan di depan gerbang.

"Dia berselingkuh di belakangku?" sinis Alan dengan wajah menyeramkan. Pria itu mengambil foto itu kembali dan membakarnya.

"Kau hanya akan menjadi milikku. Siapapun yang mencoba merebutmu dariku akan mati." Alan mengepalkan tangannya dengan wajah dingin. Dada pria itu terasa bergemuruh dan panas. Api cemburu hampir saja meledak!

Apalagi melihat Sam yang terlihat serasi bersama Zico membuat kecemburuan Alan semakin meradang. Menolak jika Sam cocok dengan Zico. Gadis itu hanya pantas bersamanya!

Ini hanya duduk berdua di sebuah restoran. Apalagi jika berpelukan atau hal intim lainnya. Mungkin Alan tidak akan berpikir dua kali untuk menyeret Sam menjauh dari Zico. Tidak sudi jika Gadis itu bersama pria lain!

"Tuan, di dalam paket itu masih ada surat." ucap asisten awalnya sembari memberikan selembar surat berwarna kuning.

Alan merebutnya dengan cepat. Mata pria itu menajam dengan alis yang hampir bersatu. Giginya bergemeltuk ketika selesai membaca surat itu. Tangannya meremasi surat itu menjadi sebuah bola kecil.

"Dia hanya akan menjadi milikku! Jangan bermimpi untuk mendapatkannya."

"Brengsek!"

Alan menendang kursi kerja miliknya hingga bergeser. Pria itu meletakkan kedua tangannya yang terkepal di atas meja. Mata pria itu memerah! Dengan rahang mengeras.

Dadanya naik turun dengan nafas yang tidak beraturan. Membayangkan Sam benar-benar menjadi milik pria lain membuatnya panas. Dia bisa gila!

"Cari dimana lokasi pria itu saat ini. Aku pastikan dia tidak akan bisa berjalan lagi setelah ini."

***********

"Green tea?" Sam menaikkan sebelah alisnya melihat minuman yang dipesan Zico untuknya.

Zico tersenyum manis. "Aku tidak pernah melupakan minuman kesukaanmu."

Mungkin jika Sam masih mencintai pria di hadapannya ini dia akan baper. Tapi sayangnya tidak! Yang ada Sam merasa eneg. Ini menggelikan!

"Aku tidak ingat dengan minuman kesukaanmu." balas Sam jujur. Gadis itu memainkan sedotan yang berada di minuman miliknya.

Zico tersenyum masam. "Tidak apa-apa. Itu tidak penting! Aku yang membuatmu tidak nyaman. Jadi aku harus menerima risiko kau membuang semua ingatan tentangku."

Sam harus akui jika pria di hadapan ini cukup sadar diri. Tapi itu tidak cukup membuatnya mengerti. Jika Sam tidak ingin mendengar cerita masa lalu tentang mereka.

Zico menatap Sam yang tidak kunjung meminum minumannya. Pria itu tanpa bosan memperhatikan Sam yang beberapa kali mengecek jam ditangannya. Lucu!

"Aku melewati rumahmu beberapa hari yang lalu. Di sana kosong! Apa kau pindah?" tanya Zico basa basi. Pria itu tidak menyukai keheningan yang tercipta di antara mereka.

"Apa itu penting untukmu?" tanya Sam yang berhasil membuat Zico tersinggung. Karena mereka pada dasarnya sudah tidak memiliki hubungan apa-apa. Dan ini bisa dikatakan sebagai pertemuan terakhir.

I'm Bad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang