Sam mengutak-atik laptop miliknya dengan sangat cepat. Gadis itu memicingkan matanya ketika melihat email dari seseorang yang sangat dikenal. Om Aldo? Buat apa dia kirim pesan pikirannya bingung.
Sam, Om hanya bisa mengabarimu melalui ini. Karena HP om disadap oleh tante jahanammu itu. Om tidak tahu ke depannya masih bisa mengabarimu atau tidak.
Tapi, kau harus bertindak sekarang. Jika tidak, perusahaan milik keluargamu akan benar-benar jatuh ke Egi.
Kemarin Egi dan Miranda datang mengancam Om untuk memberikan berkas hak waris itu. Mereka mengancam akan menghancurkan keluarga Om. Kau tenang saja, Om hanya memberi mereka berkas palsu. Berkas hak waris asli masih berada di tangan Om. Untuk sementara ini Om aman. Tapi tidak tahu untuk depannya.
"Berengsek kalian!" Sam mengacak rambutnya kesal. Tangan Gadis itu terkepal dengan gigi berdemeltuk. Tangannya bergerak memukul-mukul bantal seakan itu adalah Miranda.
"Tidak cukupkah kalian mengambil rumah dan barang peninggalan orang tuaku. Aku bahkan membiarkan kalian menikmati hartaku. Biadab! Kalian memang iblis!"
Selama ini Sam bersikap tenang karena Om Aldo, pengacara kepercayaan keluarganya masih memegang berkas hak waris harta kekayaan milik orang tuanya. Dia kira Miranda tidak tahu dan tidak akan sampai sejauh itu. Tapi ternyata wanita itu sangat licik!
Jika terus begini maka harta kekayaan keluarganya akan jatuh permanen ke tangan mereka. Sam tidak bisa membiarkan itu terjadi!
"Sial!"
Setetes air mata jatuh di pipi gadis berparas cantik itu. Namun, dengan cepat Sam menghapus air matanya dengan kasar. Ini bukan waktunya untuk menangis!
Jadi, Sam tidak boleh menunjukkan jika dirinya menderita ataupun sedih. Karena itu sama saja memberikan Miranda dan keluarganya kemenangan telak. Mata Gadis itu beralih menatap sebuah pigura yang menunjukkan foto ayah, bunda dan dirinya.
"Maaf ayah, maaf bunda. Sam janji! Akan merebut kembali apa yang seharusnya menjadi milik Sam. Doakan Sam! Agar kuat menghadapi ini semua."
Tangan Gadis itu kini beralih kembali pada laptop miliknya. Dia sedikit mengerti tentang cara meretas keamanan sebuah perusahaan. Meskipun awam! Tapi jika meretas perusahaannya sendiri. Sam tentu saja bisa!
"Dengan begini mereka akan sedikit sibuk." gumam Sam melihat 40% keamanan perusahaannya Dia bobol. "Aku harus memanfaatkan kesempatan untuk mengumpulkan bukti, agar bisa menghancurkan mereka."
Mata Sam tertuju pada ponselnya yang berdering. Gadis itu menggigit bibir bawahnya ketika melihat nama Alicia yang tertera di ponselnya.
Maaf Ali, aku tidak ingin membuatmu terlalu jauh mengenalku. Aku tidak sebaik itu. Batin Sam pedih.
Gadis itu mengubah setelan ponselnya menjadi mode diam. Dengan begini dia tidak akan mendengar ponselnya berbunyi lagi. Sekalipun yang menelponnya orang penting.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Bad Girl
AcakCupu! Yes. Bad? Yes. Samantha memilih untuk mengeluarkan ekspresi yang selama ini dipendamnya. Memilih untuk menghilangkan keterpurukannya dengan menikmati hidup. Membiarkan sampah yang mengaku sebagai keluarga untuk menikmati hartanya. Sebelum dia...