Chapter 30: Hari Buruk Lita Dan Kesenangan Zico

3.9K 282 9
                                    


Lita memberontak ketika beberapa penjaga menyeret Gadis itu keluar beserta dengan koper miliknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lita memberontak ketika beberapa penjaga menyeret Gadis itu keluar beserta dengan koper miliknya. Dia tidak terima diusir dari rumah mewah itu. Dia tidak mungkin kembali ke orang tuanya.

Dengan nama yang sudah tercoreng! Orang tuanya pasti marah. Lita sebelumnya tidak diizinkan untuk datang menemui keluarga Walter. Karena orang tuanya sudah tahu dengan watak anaknya yang sangat buruk.

Tapi Gadis itu memaksa dan mengancam akan bunuh diri. Jadi, mau tidak mau orang tuanya terpaksa melepaskannya. Demi nama baik!

"Lepaskan aku!" Lita mencoba melepaskan diri dari cengkraman para penjaga. Gadis itu melemparkan tatapan memelas kepada Angga. Namun, pria itu malah membuang pandangannya. Hati Lita sakit!

Angga sangat kecewa pada gadis itu. Padahal dia menyayanginya sama seperti dia menyayangi Alicia. Tapi Lita ternyata hanya memanfaatkan keluarganya!

"Bang Angga." Mata Lita berkaca-kaca dengan bibir yang bergetar menahan tangisan. "Maafin, Lita. Lita nggak bener-bener ngucapin itu semua. Alicia mancing emosi Lita, bang."

Alicia mendengus malas. Membela diri dengan menyalahkan orang lain. Si Lita ini mukanya memang tebal sekali. Bagai tembok! "Seret dia!" titah Alicia kepada pengawal.

Lita membulatkan matanya. Gadis itu mengepalkan tangannya. Benci Alicia! Sejak dulu Lita memang membenci Alicia. Gadis itu selalu mengambil semua perhatian keluarga yang seharusnya dicurahkan padanya.

"Salah apa aku sama kamu Ali?" tanya Lita dengan nada menyedihkan. "Kita sudah dari kecil bersama. Semua yang kau inginkan aku berikan. Tapi kenapa kau begini padaku? Kenapa Ali?" Lita menangis menatap Alicia sedih. Aktingnya benar-benar meyakinkan, membuat dirinya terlihat seperti korban yang teraniaya.

"Wajahmu tebal sekali ya, Lita. Jelas-jelas aku yang selalu memberikan apa yang kau inginkan. Mainan, makanan, bahkan kasih sayang keluarga pun aku rela berbagi denganmu. Abangku saja kau monopoli! Kurang kah?" Alicia mengepalkan tangannya. Namun, Alan memegang tangan adiknya itu yang terkepal.

Pria itu mencoba untuk mengerti apa yang dirasakan oleh Alicia. Adik bungsunya itu tidak pernah mengatakan jika dirinya iri. Ataupun cemburu jika dirinya membagi kasih sayang kepada Lita. Alicia selalu diam!

Adiknya itu selalu memendam kesedihannya sendiri. Semua perasaan yang dia rasakan tidak pernah diceritakan kepada orang lain. Kecuali ibu mereka!

"Setelah mendapatkan itu semua. Kau masih ingin merebut posisiku? Tamak sekali kau!" Mata Alicia berkilat dengan air mata yang hampir jatuh. Dada Gadis itu naik turun menandakan jika emosinya terpancing.

"Aku selalu diam. Bukan berarti aku mengalah! Tapi aku ingin semua orang tahu dengan sendirinya jika kau memang busuk. Kau emang seharusnya tak pantas menggunakan nama keluargaku."

"Kau tidak jauh dengan parasit! Menempel hanya hanya untuk terlihat cantik. Nyatanya busuk!"

"Ali kau jahat! Kau menghina dan memakiku!" jerit Lita tidak terima. Gadis itu masih dengan perannya yang terlihat seperti korban.

I'm Bad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang