Cupu! Yes. Bad? Yes. Samantha memilih untuk mengeluarkan ekspresi yang selama ini dipendamnya. Memilih untuk menghilangkan keterpurukannya dengan menikmati hidup. Membiarkan sampah yang mengaku sebagai keluarga untuk menikmati hartanya. Sebelum dia...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dress milik Sam benar-benar menguji amarah Alan. Pria itu menatap murka penampilan Sam yang menunjukkan perut rata miliknya. Tidak memperlihatkan belahan dada tapi lekukan tubuhnya tercetak begitu jelas.
"Apa yang kau pakai ini?" tanya Alan geram. Pria itu menarik tangan Sam sehingga gadis itu berhadapan dengannya. Pria itu jelas tidak suka dengan penampilan Sam.
Sam mendorong tubuh Alan. "Apa kau memiliki hak untuk mengomentari pakaianku?" Gadis itu balik pertanyaan dengan wajah malas.
"Ganti!" titah Alan masih dengan suara rendahnya. Dia tidak ingin membentak Sam meskipun rasanya ingin.
"Tidak." tolak Sam. Gadis itu berjalan keluar dari rumah besar itu. Tapi, lagi-lagi Alan menahan tangan gadis itu. Menariknya dengan kuat sehingga tubuhnya menubruk tubuh tegap Alan.
"Ganti! Atau aku sendiri yang akan menggantinya." Alan berbisik penuh ancaman di telinga Sam. Yang membuat Gadis itu meneguk ludahnya. Alan benar-benar menyeramkan ketika marah!
"Bang Alan, gimana penampilan Lita?" tanya Lita dengan polos dengan sengaja mengganggu keduanya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Cantik." puji Alan singkat. Yang membuat senyum kita mengembang di pipinya. Sam mendengus kesal dan mendorong tubuh Alan sekuat tenaga. Ini bisa menjadi kesempatan untuknya kabur. Karena Morgan dan Radit sudah menunggu di depan gerbang.
