Chapter 43: Akhir Cerita

6.1K 365 25
                                    

"Ini pengantinnya ke mana toh, katanya mau dirias

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ini pengantinnya ke mana toh, katanya mau dirias." Seorang make up artis profesional mengomel. Karena orang yang mau didandaninya malah menghilang.

"Di sini!" Seorang gadis yang memakai dress simple berteriak pada sang perias. Tangannya menarik seorang gadis yang cemberut dan melipat tangannya di depan.

"Saya kira hilang toh. Sini! Beberapa jam lagi pernikahannya dimulai. Ditunda-tunda make up nya malah bikin telat nanti."

"Ck! Males banget harus mekupan." Sang mempelai wanita yang akan dirias malah berdecak kesal. Karena dirinya tidak suka perdempulan, menurutnya itu seperti daki yang menempel di kulit.

"Kan biar pangling, say. Udah ayo duduk!" Sang perias langsung menarik sang pengantin wanita. Sedangkan gadis yang tadi membawanya cekikikan tidak jelas. Sepertinya dia sangat terhibur melihat sahabatnya terlihat tersiksa ketika di make up.

"Yang tipis-tipis aja ya." Alicia sang pengantin wanita menawar kepada prias.

"Ya udah, kalau gitu pakai bedak aja."

"Hih! Masa bedak doang. Kayak moci dong aku." Alicia manyun tidak terima.

"Habisnya situ nawar terus." Sang perias memutar bola matanya malas. Klien kali ini banyak maunya dan susah diatur. Ingin diceburin ke got!

***********

"Bisa diam tidak, sayang." Seorang pria dengan gemas mencubit pipi istrinya yang berisi.

"Ish! Sakit!" Sang istri memukul tangan suaminya yang mencubitnya seperti tidak akan ada hari esok. Kempes nih pipi pikirnya sebal.

Sang suami melayangkan kecupan di kedua pipi sang istri. "Nah! Udah gak sakit lagi kan."

"Duh, pasangan baru. Pamer kemesraan aja terus." Angga mengejek sang kakak yang bermesraan tanpa memperdulikan tempat.

"Iri ya."

"Enggaklah, punya bini juga. Ngapain Iri."

"Aduh! Kalian ini sudah tua. Masih aja debat kayak anak kecil." Karla, sang ibu berdiri diantara keduanya dengan bertolak pinggang.

Alan dan Angga cengengesan, tidak bisa membantah jika sang ibu negara sudah mengangkat suara. Sam mengambil kesempatan dengan memeluk lengan Karla. Sontak membuat wanita yang memasuki kepala lima itu menaikkan sebelah alisnya.

"Ma, pusing." ucap Sam manja kepada sang ibu mertua. Gadis itu bersandar di lengan Karla dan menjulurkan lidah pada sang suami. Lantas membuat Alan melotot!

"Pusing? Ya udah istirahat aja. Kamu kan lagi hamil muda. Takutnya kenapa-kenapa kalau dibawa cape." ucap Karla yang dibalas gelengan kepala oleh Sam.

I'm Bad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang