Chapter 4: Serangan Labil

5.3K 429 2
                                    

Sam pikir dia akan hidup dengan tenang di sekolah barunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sam pikir dia akan hidup dengan tenang di sekolah barunya. Namun, ternyata dugaan yang meleset jauh. Alicia, teman sebangkunya itu tidak membiarkan hidupnya tenang.

Gadis itu selalu mengekorinnya dan mengatakan jika mereka adalah teman. Jadi teman itu tidak boleh saling meninggalkan. Gadis itu juga terus ngoceh panjang lebar sehingga membuat Sam kesal.

Ini berjalan satu minggu lamanya. Dan Alicia tidak menyerah sedikitpun meskipun Sam hanya menatapnya datar. Sam ingin marah dan membentaknya! Tapi, dia sedikit tidak tega. Karena sepertinya Alicia bukan tipe gadis yang suka dibentak.

Jadi Sam membiarkannya saja. Lumayan, dia hampir makan gratis setiap hari di kantin. Karena Alicia selalu mentraktirnya tanpa bosan.

"Sam, senyummu mahal sekali. Aku akan membayarnya asal kau tersenyum." ucap Alicia memandang wajah Sam penuh minat.

"Aku masih suka terong." ucap Sam menutupi wajah Alicia menggunakan buku.

Alicia tergelak mendengar jawaban jujur dari Sam. Menurutnya Sam itu cuek cuek menggemaskan. Meskipun kadang sikapnya sedikit kasar tapi dia sangat perhatian. Alicia senang! Karena dia sebelumnya tidak memiliki teman.

"Apa kau tidak memiliki teman? Ku lihat kau kaya cantik populer. Pasti banyak yang ingin berteman denganmu." ucap Sam tanpa mengalihkan pandangannya dari buku. Sekarang dirinya sedang memainkan peran menjadi cupu.

Alicia menghentikan tawanya. Gadis itu mengerjapkan matanya beberapa kali kemudian mendengus malas. "Mereka semua hanya menginginkan hartaku. Atau ada juga yang mendekatiku hanya untuk menarik perhatian ketiga kakakku. Mereka mendekatiku hanya karena ada maksud." jelasnya yang membuat Sam menaikkan sebelah alisnya heran.

"Lalu aku? Apa kau tidak takut jika aku hanya memanfaatkanmu?" tanya Sam menunjuk dirinya sendiri.

Alicia tersenyum tipis sampai matanya menyipit. "Awal bertemu bukan kau yang mengejarku tapi aku yang mengejarmu. Jadi aku tidak masalah jika dimanfaatkan olehmu."

Sam menoyor kepala Alicia gemas. "Bodoh! Kau tetap harus berhati-hati meskipun padaku."

Alicia hanya membalasnya dengan tawa tanpa dosa. Sam jadi semakin yakin jika ada yang salah dengan teman barunya itu.

"Kenapa? Apakah kau seorang buronan?" tanya Alicia polos.

Sam mendengus kesal mendengarnya. "Tidak seperti itu juga."

"Pulang nanti nonton yuk!" ajak Alicia dengan mata berharap. Sam yang melihatnya sampai merasa silau.

Sam menggelengkan kepalanya dan menutup buku yang dibacanya. "Aku memiliki urusan. Kau ajak saja... Em abangmu."

"Yah." Alicia melemaskan bahunya. Gadis itu melemparkan tatapan kecewa kepada Sam. Padahal mereka belum pernah berjalan bersama. Sulit sekali ternyata mengajak teman yang memiliki pekerjaan sibuk seperti Sam.

I'm Bad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang