Sam mengendap-endap masuk ke rumah dengan sangat hati-hati. Gadis itu membukakan pintu dan tersenyum ketika rumah itu terasa sepi. Aman pikirnya!
Sayang, Andre lebih memilih kembali ke apartemen setelah mengantarkan Aslan ke rumahnya. Jadi, Sam hanya bisa berusaha seorang diri. Setelah memberikan sogokan berupa sate dan baso dengan porsi besar kepada para penjaga.
"Ekhem!"
Alan menatap Sam dingin dengan tangan terlipat di depan dada. Ternyata pria itu berdiri di belakang pintu. Sepertinya dia sudah menduga jika gadis itu akan kembali.
Sam sedikit terjolak kaget, gadis itu memegang dadanya. Kemunculan Alan bagaikan hantu di film horor baginya. Ngagetin!
"Bagus! Kenapa tidak sekalian saja kau tidak kembali lagi."
Sam menyeritkan keningnya ketika mendengar ucapan Alan yang tidak sedap. Kemudian gadis itu merubah ekspresinya dengan wajah santai. "Oke!"
Tangan Sam meraih pintu untuk dibuka kembali. Untuk apa dirinya berada di sini! Sam lupa jika ini memang bukan rumahnya. Untuk saja Alan mengingatkannya!
Kok, sakit. Batin Sam merasa hatinya berdenyut.
Brak
Alan menutup pintu dengan sekali hentakan, ketika Sam perancang-ancang untuk keluar dari sana. Tangan pria itu cepat membalikkan tubuh Sam yang masih terdiam. Cukup kaget!
Sam mengerjapkan matanya cepat, ketika tubuhnya dikurung oleh kedua tangan kekar milik Alan. Jarak mereka amat sangat dekat. Sampai gadis itu bisa merasakan hembusan nafas Alan yang tidak beraturan. Pria itu marah!
Itu terlihat jelas sekali di mata Sam. Pria itu menatap tajam namun, dengan adanya sorot kekhawatiran yang terselip di sana. Jantung gadis itu berdetak tidak karuan, karena posisi mereka yang hampir tanpa jarak. Namun, ada sedikit terasa hangat yang merayangi dada Sam ketika tahu Alan khawatirkan.
Posisi ini bertahan lebih dari 2 menit. Itu membuat Sam kesal karena dirinya kesulitan bernafas. Mana Alan tidak mengeluarkan suara sama sekali. Hei! Ini bukan adegan di film-film pikir Sam jengah.
"Awas!" Sam mendorong tubuh Alan. Tetapi tubuh pria itu tidak bergeser sama sekali dari posisinya. Lantas gadis itu berdecak kesal dan memelototi Alan.
"Bukankah kau tidak ingin aku kembali. Biarkan Aku pergi!" pekik Sam kesal.
Cup
Mata Sam membulat ketika bibirnya diraup oleh Alan. Pria itu gila! Dia mencium dirinya seakan tidak akan pernah dari esok. Sam memberontak!
Alan menekan tengkuk leher Sam. Memperdalam pautan bibir yang beradu, dengan mencoba mentransfer rasa frustasi dirinya. Berusaha menyampaikan jika rasa khawatirnya tidak main-main kepada gadis itu.
Sial, lama-lama bisa terbawa suasana ini. Batin Sam merana.
"Sam, balas aku." bisik Alan di sela-sela ciuman mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Bad Girl
RandomCupu! Yes. Bad? Yes. Samantha memilih untuk mengeluarkan ekspresi yang selama ini dipendamnya. Memilih untuk menghilangkan keterpurukannya dengan menikmati hidup. Membiarkan sampah yang mengaku sebagai keluarga untuk menikmati hartanya. Sebelum dia...