Chapter 28: Membalas Semburan Api

4.1K 349 19
                                    

"Apa yang sebenarnya terjadi diantara kalian?" tanya Alicia bingung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa yang sebenarnya terjadi diantara kalian?" tanya Alicia bingung. Dia sangat khawatir ketika melihat Sam pulang dalam keadaan kaki terluka. Apalagi ketika sahabatnya itu seakan buta dengan kehadiran kakaknya.

Dugaannya pasti benar! Ada sesuatu yang terjadi diantara keduanya. Alicia juga kerap menemukan Lita tersenyum puas melihat hubungan keduanya yang semakin jauh. Pasti Ini semua adalah ulah sepupunya itu!

Alan masih bersikap seperti biasa. Perhatian, protektif dan posesif! Tapi Sam tidak pernah menganggap ada kehadiran pria itu. Mungkin baginya Alan hanya bagaikan angin lalu.

"Tidak perlu kau pikirkan. Fokus saja pada pembelajaranmu di sekolah." ucap Alan mengacak rambut Alicia dengan senyum tipis. Pria itu melemparkan tatapannya kepada Sam. Hanya beberapa saat!

"Hari ini Abang yang antar." Angga angkat bicara setelah sekian lama bungkam. Dia tidak ingin ikut campur dengan urusan kakaknya dan Sam. Sebagai pria pasti dia bisa mengatasinya. Tapi, jika Alan kembali melukai Sam. Angga tidak akan tinggal diam!

"Tapi bang.." Alicia ingin menolak. Namun, melihat tetapan yang dilemparkan oleh Angga. Gadis itu terpaksa menurut! Dengan berat hati dia duduk di kursi mobil yang sama dengan Lita.

"Bi, antar Sam ke kamar!" titah Sam pada Bi Asih. Wanita paruh baya itu dengan cepat membantu mendorong kursi roda milik Sam. Karena saat ini kaki Gadis itu dalam proses penyembuhan. Jika digunakan untuk berjalan maka lukanya akan kembali sobek dan berdarah.

"Biar saya saja, Bi." ucap Alan menahan kursi roda milik Sam. Wania paruh baya itu terlihat kebingungan. Dia bisa melihat dengan jelas jika Sam enggan berurusan dengan Alan. Tapi dirinya juga tidak mampu melawan!

"Aku tidak membutuhkanmu." ucap Sam dengan nada dingin yang menusuk. Untuk menatap Alan saja Gadis itu terlihat enggan!

Pria itu hanya bisa menerima kembali rasa sakit atas penolakan Sam. Tapi Alan tidak ingin mereka seperti ini. Dia sadar jika dirinya salah! Dirinya harus bisa mendapatkan maaf dari gadis itu. Jika tidak! Hidupnya tidak akan tenang.

Alan mendorong kursi roda milik Sam tanpa persetujuan dari gadis itu. Sam hanya bisa berdecak pelan! Sulit rasanya menghindari Alan. Sepertinya dia harus pergi jauh!

Seakan tahu apa yang dipikirkan oleh Sam. Alan berucap dengan bersideku di hadapan gadis itu. "Kemanapun kau pergi aku akan menemukanmu. Bahkan jika kau menolak kehadiranku 100 kali. Maka aku akan hadir seribu kali dalam hidupmu." ucapnya dengan yakin. Mata pria itu memancarkan keseriusan tanpa ada kebohongan.

Sam membuang pandangannya dan menggerakkan kursi roda miliknya. Tetapi Alan menahannya! "Biar aku saja."

Sam hanya diam tidak peduli. Ketika sampai di kamarnya Gadis itu tidak mengucapkan sepatah kata apapun. Bahkan berterima kasih saja enggan!

Alan menghela nafas panjang dan melayangkan kecupan di kening Sam. "Aku akan pergi ke kantor. Jika kau menginginkan sesuatu, mintalah pada pelayan. Dan jangan berpikir untuk pergi dari sini. Aku tidak akan segan mengikatmu di tempat tidur." ucap lembut dan penuh peringatan dari Alan. Berhasil membuat tubuh Sam bergetar.

I'm Bad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang