"Udara di sini lebih segar daripada di rumah sakit." ucap Alicia merasa senang ketika dirinya kembali menginjakkan kaki di sekolah. Gadis itu merentangkan tangannya tanpa memperdulikan tatapan aneh yang dilayangkan oleh orang lain kepadanya.
Sam memutar bola matanya malas. "Kau membuatku malu."
Bukannya tersinggung Alicia malah menyengir. Gadis itu memeluk Sam dan berjalan meninggalkan area parkir. Mereka berangkat menggunakan mobil dengan Sam sebagai sopirnya.
Kedua Gadis itu kabur ketika ketiga pangeran Walter memperebutkan siapa yang akan mengantar Alicia dan Sam hari ini. Perdebatan mereka membuat kedua Gadis itu kesal. Masalah sepele saja ribut!
"Kudengar akan ada pesta ulang tahun sekolah. Apa kau tertarik untuk ikut?" tanya Alicia.
"Tidak." Balasan singkat padat jelas itu berhasil membuat Alicia mendengus kesal.
"Ayolah, Sam. Akan ada banyak penampilan dari anak sekolah. Pasti seru!" Alicia mengerjapkan matanya menatap Sam dengan tatapan kucing lapar. "Kau harus ikut!" rengeknya.
"Kau pasti akan pergi dengan Aslan. Aku tidak ingin sampai menjadi nyamuk."
Alicia membuang pandangannya ketika pipinya terasa memanas. "Ketiga abang ku pasti tidak akan membiarkan itu terjadi. Salah satu dari mereka pasti mengantarku. Lagi pula kenapa harus Aslan? Aku tidak memiliki hubungan apa-apa dengannya." kesal Alicia melipat tangannya di depan dada.
Sam tersenyum miring. "Berarti selama ini kau mengharapkan ada sesuatu diantara kalian berdua." ucap Gadis itu dengan memberikan tanda kutip pada kalimat 'sesuatu' pada ucapannya.
"Tidak! Dia bukan tipeku." ucap Alicia beralasan.
"Baiklah kalau begitu. Berarti tidak masalah jika aku mendekatinya, bukan?" ucap Sam kalem. Berbeda dengan ekspresi Alicia yang sudah menegang di tempatnya. Entah kenapa membayangkan Aslan bersama wanita lain membuat hatinya sakit.
Apa mungkin dirinya sudah jatuh cinta?
Kedua Gadis itu duduk di kursi mereka ketika telah sampai di kelas. Sam tersenyum samar melihat Alicia yang masih terdiam dengan pikirannya. Bau aroma kecemburuan di sini pikirnya lucu.
"Tidak masalah." ketus Alicia membuang pandangannya. "Tapi jangan sampai bang Alan terluka."
Sam tertawa. "Aku bercanda. Kau ini, serius kali."
Alicia tidak dapat menahan senyumnya. Gadis itu merasakan ada perasaan lega ketika Sam mengatakan itu hanya candaan. "Aku tahu kau tidak akan mengecewakan Abangku, Sam."
Sam hanya membalasnya dengan senyum tipis. Dia tidak bisa memberikan jawaban apapun saat ini. Karena fokus utamanya bukan itu!
**********
Rumah sakit jiwa adalah tempat yang cocok untuk Miranda. Ah, rasanya begitu senang mengetahui wanita itu masuk ke tempat yang seharusnya. Sam tidak bisa menahan senyumnya!
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Bad Girl
RandomCupu! Yes. Bad? Yes. Samantha memilih untuk mengeluarkan ekspresi yang selama ini dipendamnya. Memilih untuk menghilangkan keterpurukannya dengan menikmati hidup. Membiarkan sampah yang mengaku sebagai keluarga untuk menikmati hartanya. Sebelum dia...