Mobil mewah meysa terhenti di pelataran parkir sebuah cafe. Anin mendengus kesal sekarang karena sebelumnya ia telah mengisi perut dirumahnya tadi.
"Kenapa kesini sih?? Gue udah makan tadi!!" Kesalnya, meysa menoleh.
"Gak usah ndeso, lo bisa pesen yang lain!" Jawab meysa yang juga kesal.
"Gue juga mesen kopi doang kok nin, " Riana menimpali, anin hanya diam.
"Lo duluan aja kalo keberatan!!" Seraya keluar dari mobil dan melempar kunci mobil pada anin.
"Dih ngambekan!!"
"Turun atau pulang?!" Riana pun menyusul keluar dengan nada bicara yang menyiratkan kekesalan.
"Dih.. Dih.. Ngambekan kek cewe!!" Gerutu anin kemudian menyandarkan tubuhnya ke kursi belakang.
Sementara disana, meysa dan riana tengah cekikikan karena berhasil mengerjai anin dengan berpura-pura kesal padanya.
"Hihi gimana akting gue oke??" Bisik meysa, riana mengangguk dan mengacungkan kedua ibu jarinya.
"Tungguin gue.. " Anin tiba-tiba menyela diantara mereka, sontak keduanya kembali memasang wajah datar dan kesal.
"Lo marah mey??"
"Lo marah na??" Keduanya bungkam seraya melanjutkan langkah memasuki cafe. Anin memejamkan mata sesaat dan kembali mengejar mereka.
Menghadang jalan keduanya dengan tangan yang terentang."Maafin gue.. " Ujar anin memelas, meysa dan riana saling pandang.
"Gue nyebelin kan? Tapi gue cantik " Sontak keduanya menggulirkan bola mata karena kepedean anin.
"Ya..ya..ya maafin gue please.. "
"Ayolaaah, gue cuma becanda tadi.. Gapapa kok kalian mau makan apapun juga bebas biar gue yang bayar.. "
"DEAL!!" Anin membelalak menatap meysa dan riana yang kini tertawa seraya bertos ria didepannya.
Hilang wajah kesal, datar dan kusam tadi, berganti wajah sumringah dan bahagia. Anin merasa dibodohi saat ini."Gaskeun.. " Tanpa aba-aba meysa dan riana menyeret anin masuk kedalam cafe. Anin? Hanya pasrah dan tak ingin banyak bicara.
Ketiga gadis itu memilih tempat duduk di sudut ruangan dengan penerangan yang minim. Tepat di depan sana terdapat sebuah mini stage untuk para musisi atau tamu yang hanya ingin menyalurkan bakatnya.
Anin menatap lurus kearah stage, dimana seorang gadis seusia nya tengah membenahi standing mic yang nampaknya ia salah satu musisi di cafe ini.
Gadis itu duduk di kursi stage kemudian menyalakan mic dan menyapa para pengunjung cafe."Selamat malam semuanya.."
"Malam.. " Jawab para pengunjung cafe serempak, bahkan riana dan meysa yang tengah sibuk memilih makanan pun kini beralih menatap kedepan.
"Oke, seperti biasanya di malam minggu indah kalian gue bakal nemenin kalian selama 2 jam kedepan dengan suara sumbang gue.." Terdengar kekeuhan para pengunjung cafe karena candaan si gadis cantik itu.
"Ohya ada yang spesial malem ini, kita bakalan kedatangan tamu bukan hanya satu tapi 2 orang sekaligus yang bakal nemenin kalian juga.. "
"Woohoo.. "
"Mantaaaap.." Teriakan suka cita dari para pengunjung cafe.
"Eh, Kira-kira siapa tamu nya ya? Kok mereka heboh banget??" Bisik riana pada anin dan meysa.
KAMU SEDANG MEMBACA
JINGGA BIRU (GxG) (COMPLETED)
Short StorySepekat rasa yang aku punya. Sebesar cinta yang aku damba. Setulus hati yang aku bangga. Seperti itulah aku yang berusaha membuatmu bahagia. -Jingga Biru-