"Apapun"

540 74 17
                                    

Sinar matahari menerobos masuk pada celah gorden yang sedikit terbuka dan tepat mengenai kedua mata indah yang masih tertutup rapat. Hingga tak lama kedua kelopak itu terbuka karena tak tahan dengan silaunya, seraya menyipitkan pandangan ia tersenyum manis mengingat pelukan hangat yang ia dapatkan dari orang yang dicintainya.

Tubuhnya seketika berbalik namun kosong, anin tak menemukan siapapun disampingnya. Anin terdiam berusaha mengingat kejadian tadi malam dan menghela nafas.

"Cuma mimpi.. "  Gumamnya dengan nada lesu.

Gadis itu bangkit terduduk, mengedarkan pandangan kemudian beranjak menuju kamar mandi sekedar membasuh wajahnya.
Tangannya mengusap perut yang terasa sedikit perih karena ia melewatkan makan malam, anin memutuskan untuk pergi kearah dapur seraya mengikat asal rambutnya. Langkahnya terhenti dengan tatapan kaget melihat seseorang yang tengah menata makanan diatas meja.

"Eh, kamu udah bangun? Morning anin.. "  Sapanya dengan senyuman hangat,

"Biru.. "

Grep!

Ia menubruk tubuh titan dan mendekapnya erat, menghirup aroma tubuh titan dan semakin mengeratkan pelukan.

"A-anin aku engaap.. "

"Eh maaf bi.. " Titan tersenyum dan mengangguk, kedua tangannya menangkup pipi anin dan menghapus setitik airmata dari sudut matanya.

"Maaf, aku bikin kamu nangis terus .. "

"Kamu jahat bi "

"Iya anin aku jahat, aku minta maafya.. "

"J-jangan tinggalin aku bi hiks.. "

"Sssstt.. jangan nangis lagi ya, aku gak suka liat kamu kek gini karena aku sayang.. "  Kembali ibu jarinya mengusap air mata anin kemudian mencium kedua kelopak mata anin bergantian.

"Kita sarapan? aku udah masakin spesial buat kamu.. " Anin mengangguk riang kemudian mendudukan diri sementara titan mengalaskan makanan dan menyiapkan minuman untuk gadisnya.

Titan nampak terkekeh kecil melihat anin yang makan dengan lahap diiringi senyuman disetiap suapannya, gadis itu membungkukan sedikit tubuh dengan tangan yang terjulur mengusap bibir anin yang belepotan.

"Kek anak kecil banget sih.. "

"Ehehe.. " Balas anin cengengesan, titan kembali menyantap makanannya dengan khidmat.


Setelah beberapa saat keduanya telah menyelesaikan sarapan, anin masih terduduk mencerna makanannya sementara titan kini tengah mencuci piring bekas mereka. Anin menatap titan kemudian bangkit dan memeluknya dari belakang.

"Kenapa gak bisa diem banget sih bi ?? "

"Hmm nanggung anin.. "

"Bi, kemaren kamu kemana?? " Tanyanya penasaran,

"Aku di rumah sakit anin" Jawab titan santai seraya mengibaskan tangan basahnya dan mengelapnya.

"Bohong! aku ke rumah sakit tapi kamu gak ada"

"Oh itu, maaf ya aku gak ngabarin kamu, aku ada keperluan anin.. " Kini ia membalikkan tubuh berhadapan dengan gadisnya yang masih asik memeluknya.

"Lebih penting dari aku?? "

"Hehe kok lucu banget sih? " Kekeh titan seraya mencubit hidung anin, anin mengerucutkan bibirnya membuat titan semakin gemas.

JINGGA BIRU (GxG) (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang