Seorang gadis maskulin tengah berjalan santai bersama beberapa teman prianya. Ia nampak asik berbincang riang seraya sesekali mendaratkan tamparan ringan pada teman-temannya.
Tatapannya terfokus pada gadis yang menjadi incarannya selama ini. Dengan cepat ia membawa langkahnya menuju gadis tersebut.
"Oy lian kemana lo?? " Teriakan teman-temannya pun tak ia hiraukan.
"Hai sayang.. " Sapanya saat sampai di dekat gadis itu.
Brugh!
Berlian, anin dan riana menoleh pada meysa yang menendang kursi hingga terjatuh, ia tersenyum remeh.
"Kenapa lo? " Tanyanya, meysa, riana dan anin mendelik tak suka padanya.
"Urat malu lo putus? " Sarkas riana, berlian hanya tersenyum miring. Ia mengarahkan pandangan pada anin kemudian tersenyum manis.
"Kamu udah makan? "
"Ueekkk.. uekk.. " itu meysa yang merasa jijik mendengar ucapan berlian. Anin bergeming, malas meladeni gadis gila dihadapannya.
"Lo sebenernya ada perlu apa? " Tanya anin kemudian dengan sinis, berlian menanggapinya dengan senyuman yang teramat manis namun membuat ketiga gadis itu jijik.
"Aku kangen kamu anin, emang kamu gak kangen? "
"Gue? kangen sama lo? mimpi lo ?? " Berlian mengepalkan tangan dibawah meja namun tetap menunjukan senyuman manisnya di depan anin.
"Kalo dalam mimpi aku bisa ngerasain itu mending aku tidur terus ya hehe.. "
"Nah iya bagus tuh gak usah bangun lagi sekalian!" sarkas riana dibarengi tawa meysa yang meledak.
"Meninggoy maksud lo? "
"Idup juga gak guna kalo cuma ganggu hubungan orang! " berlian menatap tajam pada riana begitupun riana yang membalas tatapannya tak kalah tajam.
Suasana terasa mencekam kali ini. Berlian melawan riana dan meysa, nampak ketiganya ingin saling menerkam lewat tatapan iblis mereka. Anin hanya memperhatikan ketiganya sesekali tersenyum mengejek pada berlian yang semakin terpojok oleh cercaan meysa dan riana. Hingga seseorang datang dan berhasil mengusir berlian.
"Lian.. " Mereka menoleh pada titan yang menatap datar kearah berlian, si gadis yang dipanggil terlihat semakin mengeratkan kepalan tangannya.
"Lo boleh pergi sekarang! " titah titan santai namun tegas.
"Lo-.. " Ucap berlian menggantung, ia menurunkan telunjuk yang ia arahkan pada titan kemudian beranjak pergi seraya menubruk tubuh bagian kanan titan.
"Hus.. huss.. menjauhlah" usir meysa pada berlian yang nyatanya telah menjauh. Titan menoleh pada anin dan tersenyum manis padanya.
"Nunggu lama ya?? " tanya titan seraya duduk didepan anin, anin menggeleng lucu.
"Gapapa kok bi, selama apapun itu aku bakal dengan ikhlas nungguin kamu.. "
"Hilih bicid ! "
"Mules otak gue paya! " Anin dan titan serentak menoleh pada meysa dan riana yang nampak mengejek mereka.
Hingga tatapan titan jatuh pada leher putih riana, sebelah alisnya menanjak kemudian mengulum senyuman nampak menyadari sesuatu.
Riana yang merasa diawasi kemudian menoleh dan bertemu tatap dengan titan yang kini tersenyum aneh menurutnya, ia menggulirkan kedua bola matanya nampak terintimidasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
JINGGA BIRU (GxG) (COMPLETED)
Historia CortaSepekat rasa yang aku punya. Sebesar cinta yang aku damba. Setulus hati yang aku bangga. Seperti itulah aku yang berusaha membuatmu bahagia. -Jingga Biru-