"Losing Practice II"

601 76 8
                                    

"Dia udah tidur.. " Ujar riana saat keluar dari kamar memastikan keaadaan anin. Disana meysa, berlian dan queensha yang mengangguk tenang.

"Gue gak tau apa yang terjadi sama dia, gue nemuin dia dengan keadaan menghawatirkan di RS tadi.. " Jelas riana yang tanpa sengaja tadi melihat anin yang menangis di bawah pohon di area rumah sakit dan memutuskan membawa anin pulang ke apartemen titan.

"Apa tadi kak anin ketemu kak biru ?? "  Terka queensha, riana mengedikkan bahunya dan menyandarkan kepala di bahu meysa.

"Gue gak tau dan ini pertama kalinya gue liat anin semenyedihkan ini.. " Ia menjeda ucapannya dan mendongak menatap meysa.

"Apa dulu anin juga kek gini mey? "

"Lebih dari ini dan gue gak mau itu keulang "

"Kita harus bantuin anin ngomong sama biru.. " Mereka mengangguk setuju atas ucapan berlian.

"Gue bakal bicara sama kak grey biar dia gak ganggu hubungan mereka" Ujar queensha mencoba membantu dengan caranya.

"Thanks ya, sorry lo jadi terlibat dalam masalah ini.. " Queen menggeleng dan tersenyum

"Lo gak patah hati emang kalo si biru sama anin rujuk?? " Tanya berlian yang sebenarnya bercanda dan sedikit memancing.

"Lo denger ya kak, gue emang ngefans sama kak biru, dia keren dan pacar idaman banget bagi gue dan murid-muridnya yang lain tapi gue tekankan gue sayang sama kak biru cuma sebagai kaka aja dan gak ngarep lebih.. " Jelasnya panjang lebar, berlian mengangguk-anggukan kepala nampak mengejek jawaban queen.

"Udah dibilang gue suka jingga ! "  Baik berlian maupun kedua gadis lainnya menoleh serempak pada queensha yang menyandarkan tubuh dengan kedua tangan terlipat didada.

"M-maksud lo? Jingga i-ni ??" Gagap riana menunjuk berlian, queen melirik berlian sekilas dan mengedikan bahu namun pipinya terlihat memerah.

"Lo masih kecil belajar dulu yang bener, lagian bahaya kalo lo beneran suka sama si onoh " Petuah meysa seraya menunjuk berlian dengan dagunya, berlian dan riana menatapnya.

"Emang gue apaan pake bahaya segala ?"

"Lo pedofil dong kalo naksir si queen"

"Umur kita cuma beda 3 taon ya ! Kalo gue naksir anak TK baru bisa disebut pedofil !" Sungut berlian tak terima, meysa menatap riana seakan berbicara lewat tatap kemudian menyeringai.

"Dah lah kalian jadian aja sekarang ! Cocok .."

"Dih bacod kak mey, proses dulu dong biar tau luar dalemnya" Sergah queen seraya menundukan wajah yang terasa semakin memanas.

"Kalo luarnya kan udah sama-sama liat nah dalem nya emmm.. nanti juga tau pas anuan haha.."

Plak!

"Geram gue sama kalian ! Bacod kek enteng banget gak ada penyaringnya!" Ujar berlian yang nampak geram padahal ia tengah menyembunyikan gemuruh di dada kirinya yang semakin kencang.

"Utututuu.. malah nih malah .." Ejek meysa mencolek-colek dagu berlian, sedangkan berlian menatapnya datar.













Malam harinya di kediaman megah keluarga Bimantara. Queen yang hendak masuk kedalam kamar tiba-tiba saja teringat sesuatu, ia menatap kamar sang kakak yang berada di samping kanan kamarnya kemudian melangkahkan kakinya kesana.

Tangan kanannya terangkat mengetuk pintu bercat putih itu namun tak ada jawaban. Berulang kali ia mengetuk hingga kepalan tangannya terasa pegal.

JINGGA BIRU (GxG) (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang