"Sexy"

1.1K 103 10
                                    

"Lo yakin gapapa blue ??" Tanya riana pada titan, kini keempat gadis itu tengah berjalan beriringan menuju tempat parkir kampus.

"Gue gapapa cuma lebam dikit, udah di obatin juga sama anin.." anin menyela jalan, berdiri tepat di depan mereka dan bersidekap dada.

"Kenapa paya ??" Heran meysa

"Ayang ih biru ayang bukan anin !!"

"Pftttt.." meysa dan riana membekap mulut mereka masing-masing menahan tawa melihat tingkah anin.

"Hah?? Gak bisa normal aja nin ??" Sergah titan, anin menggeleng tegas

"BIG NO! AYANG ANINDITA !!"

"Iyain aja sih blue "

"Hooh apa susahnya sih, daripada bini lo baeud gitu haha.." titan pasrah kemudian mengangguk lemah.

"Iya AYANG ANIN" ujarnya penuh penekanan membuat anin tersenyum lebar dan kembali menggandeng titan dengan riang.

"Eh.. eh.. jadi kita makan di luar apa di appart lo ??" Sela meysa menunjuk titan.

"Di luar ajadeh ya, gue lelah kalo harus masakin kalian" jawab titan diangguki anin.

"Yaudah, di caffe biasa aja ya?" Usul riana, meysa dan anin mengangguk namun titan hanya memperhatikan mereka.

"Mau barengan apa masing-masing??"

"Gue pake motor aja" ujar titan seraya berjalan kearah motornya, anin pun mengikuti sementara riana dan meysa masuk kedalam mobil meysa.

"Loh kamu gak bareng mereka??" Tanya titan pada anin yang mengikutinya dibelakang.

"Aku mau sama ayang biru aja hehe.." titan menggeleng seraya tersenyum kemudian memakaikan helm anin dan naik keatas motornya.







"Gue gak nyangka sih mereka bisa jadian" ujar meysa memulai obrolan dengan riana di dalam mobil.

"Bagus dong, jadi kita gak usah cape nyari cara bikin mereka cepet jadian kan" jawab riana seraya memainkan ponselnya, meysa meliriknya.

"Bukan gitu maksud gue, secara gue kenal anin dari kecil dan gue takut dia sakit lagi.." kini riana memfokuskan diri pada meysa.

"Maksud lo, anin pernah pacaran sama cewe juga sebelum ini ??"

"Iya, waktu kita SMP dan lo tau? Itu alasan anin nutup hati sama cewe-cewe tomboy lainnya tapi kenapa sama si biru dia kek ngejar banget"

"Bentar-bentar, jadi anin sebenernya punya trauma yang bikin dia nutup hati gitu bukan sih??" Meysa kembali mengangguk, ia menatap titan dan anin yang terhenti di depan mobilnya saat lampu lalu lintas berwana merah.

"Dia bener-bener hancur saat itu na, bahkan sampe mau bunuh diri!" Riana membelalak kemudian ikut menatap anin yang tengah asik bercanda dengan titan diatas motornya.

"Eh bi, kuping aku kok dengung ya??" Tanya anin

"Ada yang ghibahin kamu kali.."

"Iyakah? Tapi siapa??" Ia menoleh kebelakang dimana meysa dan riana masih menatapnya kemudian mengacungkan jari tengah kearah mereka.

"Kamu bener bi, si meysa sama si ana keknya gosipin aku dibelakang sana" titan meliriknya lewat spion kemudian tersenyum dan kembali melajukan motornya saat lampu berubah hijau.












"Lo bedua ngomongin gue apa tadi hah ??" Tunjuk anin dengan garpu dan tatapan tajam pada meysa dan riana.

"Gak ada kerjaan kah gue ??" Sindir riana,

JINGGA BIRU (GxG) (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang