"Lancang"

1.1K 133 17
                                    

"Gimana keadaan biru dok??"  Tanya anin yang sedari tadi berdiri resah di depan ruangan pemeriksaan bersama meysa dan riana.

"Dia baik-baik saja, beruntung luka di telapak tangannya tidak membuat urat tangannya putus"  Jelas dokter, terlihat ketiga gadis itu menghela nafas lega.

"Hahhh syukurlah.. "

"Boleh kita jenguk dok??" Kini riana yang bertanya, dokter mengangguk.

"Silahkan, tapi ingat jangan terlalu bising ya.. "  Ketiganya mengangguk serempak kemudian masuk kedalam ruang periksa.


Disana titan tengah terduduk bersandar diatas ranjang, ia mendongak, melirik kecil kearah anin, meysa dan riana kemudian kembali menunduk menyembunyikan wajah babak belurnya.

"Bi, udah enakan??" Tanya anin,

"Mendingan, thanks nin, na, mey.. " Jawabnya terkesan cuek.

"Kok lo bisa kek gini sih?? Digebukin warga bi??" Celetuk meysa tolol, riana menyenggol pundaknya seraya melotot membuatnya membungkam mulut,

"Gapapa.." Jawab titan tanpa menatap ketiganya, riana menangkap lirikan kecil titan pada anin dalam tunduknya. Ia nampaknya memahami sesuatu kemudian menarik meysa keluar dari sana tanpa pamit.

"Paan sih ozen! Pake gusur-gusur gue segala!!" Gerutu meysa saat riana berhasil menggusurnya keluar dari dalam sana.

"Biru cuma mau ngobrol sama anin"

"Lo peramal? Sotoy bat dah!"

"Mingkem aja mey dan kita tunggu disini aja" Tukas riana kemudian menarik meysa duduk dikursi tunggu yang tak jauh dari ruangan titan.

Di dalam sana, titan dan anin masih saling bungkam. Anin masih memperhatikan titan yang masih menundukkan kepalanya. Ia menarik kursi dan duduk di sebelah ranjang titan.

"Ada yang mau lo omongin biru??" Tanyanya lembut, titan kembali meliriknya kemudian memalingkan wajah kesamping.

"Berlian cinta sama lo" Gumamnya pelan namun terdengar jelas oleh anin, anin tersenyum kemudian menggenggam tangan titan membuat titan kembali menoleh padanya.

"Gue gak peduli!"

"Tapi dia ngancem mau bunuh diri nin!"

"I don't care!!" Tegas anin, titan menatap lekat kedua manik biru anin yang memancarkan keseriusan dalam ucapannya.

"Anin please, gue gak mau lian nekad bunuh diri cuma gara-gara patah hati.."  Anin masih menatapnya dalam diam, membiarkan titan membicarakan apapun yang ia mau.

"Dia cinta sama lo, dia bisa bikin lo bahagia, dia bisa kasih apapun yang lo mau nin “

" Apapun??" Tanya anin dengan sebelah alis terangkat, titan mengangguk.

"Gue mau lo biru!!" Titan melotot kaget saat tiba-tiba saja anin mendaratkan bibir lembabnya tepat diatas bibirnya. Mata anin terpejam nampak menikmati kecupannya sedangkan titan semakin menegang seraya mencengkram sprei.

"Udah jelas??" Tanya anin sesaat melepaskan kecupan dan masih diposisi yang terlalu dekat.

"A-anin.. " Gagap titan, anin kembali tersenyum dan mendudukkan tubuhnya diatas ranjang, berhadapan dengan titan.

"Gue gak peduli dia mau lakuin apapun atau bagaimanapun. Yang gue mau cuma lo! Gue cinta sama  lo bi.."

Deg.. Deg..

JINGGA BIRU (GxG) (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang