Mobil terhenti di basement gedung apartemen, berlian dengan cepat keluar dari mobil dan berlari kearah titan. Ia membungkukan tubuh dan menepuk pelan pipi titan yang memejamkan mata.
"Bi.. biru.. "
"Kak biru pingsan kak.. " Ujar queensha panik, berlian memejamkan mata sesaat kemudian menarik tubuh titan dan menaikannya ke punggungnya, menggendong titan.
Queen dengan cepat berlari kearah lift, menekan tombol naik dan beruntung pintu lift langsung terbuka. Ia menatap cemas kearah wajah pucat titan, beralih pada berlian yang kini mengeluarkan keringat di keningnya.
Ting!
Pintu lift terbuka keduanya bergegas menyusuri lorong menuju apart titan. Hingga sampai di depan pintu, berlian menoleh kearah queensha.
"0307" Queensha paham dan langsung menekan tombol-tombol di pintu dan membukanya.
Berlian masuk membawa titan dan merebahkannya di atas ranjang, tangannya mengusap keringat yang membanjiri wajah kemudian mengambil kotak p3k.Ia keluar dari kamar setelah mengobati luka-luka di wajah dan tubuh titan juga menggantikan pakaiannya. Gadis itu menoleh pada queensha yang menatapnya penuh tanya, membawa langkah menuju si gadis belia dan duduk di sampingnya.
"Sini muka lo.. " Ujarnya seraya menarik wajah queensha, menatap sedikit luka di sudut bibir gadis itu kemudian mengoleskan alkohol disana.
"Aww shhh.. "
"Tahan dikit ya.. " Queen mengangguk, menatap berlian yang nampak telaten mengurus luka kecilnya hingga berlian tersenyum dan menatap queensha.
Deg.. Deg..
Waktu seakan terhenti saat pandangan keduanya bertemu, diiringi debaran yang menghentak namun membuat nyaman.
Drttt.. Drttt..
Kembali mereka terperanjat saat dering ponsel berlian menyalak, berlian dengan cepat menekan tombol hijau mengangkat panggilan itu.
"Halo nat, gimana?? "
....
"Jadi ini ulah bokapnya anin ?? "
....
"Astagaa.. "
....
"Yaudah thanks nat.. "
Tut.. tut..
Berlian menyandarkan tubuhnya lemas di sandaran sofa, memejamkan mata dan menghela nafas berat. Queensha hendak bertanya namun mengurungkan niatnya karena jelas ia bukan siapa-siapa dan tak tau apa-apa.
"Lo udah makan ?? " Tanya berlian tanpa menatap queensha, gadis itu menggeleng pelan.
"Belom kak.. "
"Cari makan yuk ? "
"Trus kak biru gimana ?? "
"Dia pasti lama bangunnya.. " Jawabnya seraya bangkit dari sofa, queen nampak sedikit berpikir namun kemudian mengangguk dan mengikuti berlian yang terlebih dahulu keluar.
Restoran cepat saji di dekat apartemen menjadi pilihan keduanya, selain dekat itu juga menghemat waktu agar tak terlalu lama meninggalkan titan sendirian.
Berlian tersenyum geli melihat queen yang mengunyah burger nya dengan pipi yang menggembung lucu ditambah ekpresi wajahnya yang juga menggemaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
JINGGA BIRU (GxG) (COMPLETED)
Short StorySepekat rasa yang aku punya. Sebesar cinta yang aku damba. Setulus hati yang aku bangga. Seperti itulah aku yang berusaha membuatmu bahagia. -Jingga Biru-