Tok.. Tok..
Titan mengerjap, membuka matanya saat terdengar suara pintu diketuk. Dengan perlahan ia bangkit dari ranjang dan berjalan sedikit terbungkuk kearah pintu.
Ceklek!
"Pagi biruu.. "
"Hmm, pagi ana.. " balasnya pada sapaan riana dan kembali masuk diikuti riana.
"Kok jalan lo bungkuk? lo kenapa ?? " Cemas riana refleks mengusap punggung titan.
"Akh aww ana.. " Rintih titan sedikit menegakkan tubuhnya, riana semakin terlihat cemas. Ia memapah titan dan menyuruhnya duduk di sofa.
"Lo kenapa sih? muka lo juga kenapa biru-biru gitu ?? "
"G-gue jatoh di kamar mandi .. " ujarnya berbohong, riana menatapnya dengan kedua mata yang menyipit.
"Gue tau lo bohong, siapa yang gebukin lo ?? " Titan memalingkan wajah berusaha mencari jawaban dengan kebohongan juga.
"Pacar lo kemana ?? "
"Gak usah ngalihin topik, lagian si meysa bukan pacar gue ! "
"Emang gue nanyain meysa ?? Ciee.. ngarep kan lo haha.. "
"Bacod lo !! " Kesal riana, titan tertawa kemudian menghela nafas lega karna berhasil membuat riana melupakan rasa penasarannya.
"Anin bilang lo sakit, udah mendingan ?? " Tangannya terjulur menyentuh kening titan.
"Astaga masih panas banget bi, lo yakin udah kedokter ??"
"Hmm.. udah na.."
"Trus kenapa ini panasnya belom turun??" Titan menghela nafas jengah.
"Segala sesuatunya butuh proses riana, dokter pun gak menjanjikan setelah gue berobat pasti langsung sembuh kan?" Riana nampak terdiam membenarkan apa yang titan bicarakan.
"Oh iya gue bawa-.. "
Tok.. tok..
Ucapannya terhenti saat terdengar pintu kembali diketuk, riana menatap titan dengan sebelah alis terangkat sedangkan titan mengedikan kedua bahunya dan bangkit menuju pintu.
Ceklek!
"Pagi kaka biru.. "
"Eh queen, grey, lian.. " Bingung titan melihat ketiga gadis lain disana, ketiganya tersenyum hangat pada titan.
"Kalian kok barengan ??"
"Loh ana.." Berlian hendak menjawab tanya titan namun terlebih dahulu dikagetkan dengan riana yang terduduk santai disofa,
"Paan oren !!" Ketus riana pada berlian sementara queensha dan grey hanya menatap mereka bingung.
"Lo beduaan sama si ana? Wah..wah.. "
Plak!
"Gak usah mikir macem-macem !" Sergah titan menepuk bibir berlian.
"Ohya na, kenalin ini greysha dan queensha anak pemilik perusahaan tempat gue ngajar" Riana bangkit dan tersenyum kearah kakak beradik itu juga mengulurkan tangannya.
"Hai, gue riana .."
"Gue grey dan ini adik gue queen.. " Ramah grey, riana hendak menarik tangannya namun si maskulin grey mempereratnya. Queen yang melihat itu memutar malas kedua bola matanya dan menarik tangan sang kaka.
KAMU SEDANG MEMBACA
JINGGA BIRU (GxG) (COMPLETED)
Short StorySepekat rasa yang aku punya. Sebesar cinta yang aku damba. Setulus hati yang aku bangga. Seperti itulah aku yang berusaha membuatmu bahagia. -Jingga Biru-