(("Echa, kamu ngapain sih? Jangan ganggu oma !!"
"Emang aku ganggu oma ??" Tanya si gadis bernama echa pada seorang wanita paruh baya yang terduduk tenang di gazebo belakang rumah megahnya.
"Gak ganggu sayang, kenapa ??"
"Aku cuma mau minta izin oma, saat nanti umurku cukup dan aku sudah mempunyai penghasilan besar, aku mau menikahi anin. Bolehkan oma ??" Gadis lainnya membelalak saat mendengar ucapan echa sementara sang nenek tersenyum dan membelai rambutnya.
"Kamu kelas berapa sekarang?"
"Kelas 8 oma.."
"Kalo gitu kamu punya waktu 10 tahun untuk mencapai semua cita-cita kamu dan datang kembali pada oma saat semua sudah kamu dapatkan.." gadis itu mengangguk tegas, ia tersenyum lebar menatap anin yang berada tak jauh darinya.
Echa bangkit dan berjalan kearah anin kemudian mengulurkan tangannya.
"Ikut aku yuk.. ""Kemana ??" Tanya anin,
"Rahasia.. " Anin menerima uluran tangan gadis itu dan mengikutinya keluar dari rumah.
Kedua gadis belia itu masuk kedalam salah satu butik dipusat perbelanjaan, anin mengedarkan pandangan dengan heran namun tak berusaha mempertanyakan. Hingga langkah keduanya terhenti tepat di depan sebuah gaun pengantin cantik berwarna putih, anin berbinar.
"Bagus gak ??"
"Cantik banget cha.. "
"Suatu hari nanti, aku bakal beliin gaun yang sama seperti ini buat kamu, pengantinku.." Anin nampak terkejut, menatap echa dengan mata yang berembun.
"Aku yakin kamu bakal jadi perempuan yang paling cantik saat itu dan aku satu-satu nya orang yang paling beruntung mendapatkan kamu"
Grep!
Anin memeluk tubuh sang gadis dengan perasaan haru dan bahagia. Impian mereka sederhana, hanya ingin melihat pasangannya menggunakan gaun pengantin yang mereka pilih sendiri.
"Kamu harus janji jangan tinggalin aku dan jangan biarkan orang lain pake gaun itu" ujarnya masih dalam pelukan echa, echa mengangguk yakin dan melepaskan pelukannya.
"Aku janji anin, aku bakalan terus ada disamping kamu untuk 10 tahun, 20 tahun dan bahkan 1000 tahun kedepan"
Anin menatap tangannya yang di genggam posesif oleh gadis pemilik hatinya itu. Semenjak mengenal echa dan dekat dengannya, hari-hari anin nampak penuh dengan tawa dan senyuman bahagia. Mereka menjalin hubungan spesial yang hanya diketahui oleh keluarga dan teman-teman terdekatnya saja termasuk Meysa Alana.
Echa membawa anin terbang setinggi-tingginya dan berjanji tak akan membiarkan anin terjatuh. Gadis itu menjanjikan sebuah cinta suci yang tanpa akhir membuat anin berjuta persen percaya dan menyerahkan seluruh hati bahkan hidupnya untuk echa. Padahal jika diingat kembali, keduanya masih terlalu muda untuk memaknai arti cinta suci yang sejati )).
Anin tersenyum tipis disana, mengingat bagaimana echa dengan berani meminta izin pada neneknya untuk menikahinya nanti. Kedua matanya kembali bergetar dan mengembun, anin menundukkan wajahnya membuat air mata itu menetes.
"Kamu janji bakal nemenin aku bahkan hingga 1000 tahun kedepan cha, tapi kenapa kamu malah ninggalin aku hiks.." Lirih anin pelan namun begitu terasa menyayat hati, ia tak mampu mendapatkan jawaban tentang alasan kepergian gadis kecilnya dulu bahkan hingga detik ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
JINGGA BIRU (GxG) (COMPLETED)
Short StorySepekat rasa yang aku punya. Sebesar cinta yang aku damba. Setulus hati yang aku bangga. Seperti itulah aku yang berusaha membuatmu bahagia. -Jingga Biru-