Pagi hari di hari minggu cerah, ruangan rawat titan terlihat lebih ramai dari ruangan lainnya. Gadis itu menempati ruang VVIP yang memungkinkan menampung banyak orang meski sebenarnya peraturan rumah sakit melarang kunjungan pasien berlebihan namun tak dihiraukan oleh para gadis itu.
"Gue disini bayar, kok kalian ngatur ! " Begitulah jawaban songong berlian saat salah satu petugas rumah sakit menegur mereka yang menjenguk titan bersamaan.
Riana, meysa dan berlian yang baru saja sampai terlihat asik memainkan Playstation yang sengaja berlian bawa dari rumah seraya menikmati cemilan pagi mereka. Sedangkan titan dan anin tengah berbincang ringan dengan saling menggenggam tangan hangat diiringi tawa kecil disetiap obrolannya.
Pemandangan yang indah bukan? mengingatkan pada beberapa bulan kebelakang saat mereka masih menyandang gelar teman tanpa melibatkan perasaan. Anin menatap kearah tiga gadis didepannya yang kini tengah tertawa saling melempar cemilan, begitupun titan yang merasa teramat bahagia hanya karena melihat mereka rukun.
"Kenapa rasanya seneng banget liat mereka ketawa gitu.. " Gumam titan, anin mengangguk tanpa mengalihkan pandangan dari ketiga gadis disana.
Ia kini menyadari bahwa mungkin masa kini dan masa depannya akan lebih bahagia ketika dikelilingi teman-teman yang peduli dan menyayanginya, juga seorang gadis yang sangat mencintai dan menjaganya. Anin menoleh pada titan yang kini memainkan game di ponselnya, ia tersenyum penuh syukur melihat wajah lembut titan meski penuh dengan lebam.
Grep!
"Y-yaaah anin, itu bentar lagi menang ih balikin " Titan merengek dengan wajah yang menggemaskan bagi anin. Anin menggeleng menaruh ponsel titan di belakang tubuhnya.
"Aaaaah anin please, itu zombie nya keburu masuk rumah.. "
Cuph!
Namun anin malah mendekatkan wajah dan mengecup bibir titan membuat rengekan titan terhenti begitu saja.
"Lucu banget sih pacal aku kalo ngerengek gitu.. " Titan masih diam menikmati debaran jantungnya yang kembali berulah akibat kecupan anin.
"Aku sayang kamu bi, mau kan hidup dan berjuang sama aku?? " Titan mengangguk pelan, matanya masih menatap lekat manik biru anin.
"Janji ya, apapun yang terjadi jangan pernah ninggalin aku"
"Iya anin, aku gak akan ninggalin kamu tapi siniin hp nya ihhh.. " Anin menggeleng tegas dan kembali mendaratkan kecupan di bibir titan. Titan dengan cepat menahan tengkuk anin saat anin hendak melepaskan ciuman mereka dan kini malah semakin dalam.
Berlian melongo sementara riana menutupi mata meysa dengan kedua tangannya. Hingga ciuman mereka terlepas barulah riana dan berlian menghembuskan nafas yang tertahan sesaat.
"Haaaaahhh.. "
"Lo sih, kenapa gak milih kamar biasa aja, biar mereka sadar diri ! " Gerutu riana, berlian menoleh datar.
"Terimain aja, mereka udah lama LDR"
"Gue malah kasian sama lo jones haha.. " Ejek meysa mendapatkan acungan jari tengah dari berlian.
"Aku mau ke apart dulu ya bi, mau ganti baju.. "
"Sekalian bawa mereka biar aku bisa tidur tenang" Timpal titan menunjuk ketiga temannya.
"Ogah macet ! " Sergah meysa, sementara berlian dan riana melanjutkan pertarungan mereka di playstation.
"Gapapa bi aku sendiri aja, bentar kok.. "
KAMU SEDANG MEMBACA
JINGGA BIRU (GxG) (COMPLETED)
Short StorySepekat rasa yang aku punya. Sebesar cinta yang aku damba. Setulus hati yang aku bangga. Seperti itulah aku yang berusaha membuatmu bahagia. -Jingga Biru-