"Bi, aku udah masukin bekel makan siang.. jadi kamu gak perlu makan di luar.. " Titan tersenyum menghampiri anin yang tengah mencuci piring bekas sarapan mereka kemudian memeluknya dari belakang.
"Makasih sayang.. "
"Udah tugas aku bi, aku gak mau kamu lupain jam makan siang kamu lagi.. "
"Iya sayang.. "
"Gih berangkat, awas hpnya ketinggalan lagi.. " Senyumannya semakin melebar kemudian ia membalikkan tubuh anin, mengecup kening dan seluruh wajah anin.
"Aku berangkat ya, kamu kalo mau keluar kabarin aku "
"Iya bi, paling nanti pulang kuliah aku mau kerumah boleh? kangen mama.. "
"Iya sayang, kalo mau nginep juga silahkan.. " Anin mengangguk riang dan mengecup singkat bibir titan.
"See you sayang.. "
"See you bi, hati-hati.. "
Anin masih menatap kepergian sang kekasih, hingga terdengar pintu apartemen yang tertutup kemudian kembali melanjutkan aktivitasnya. Sementara di balik pintu apartemen yang tertutup, titan terdiam dengan wajah sendunya. Mengingat ucapan anin yang sedari tadi menuduhnya pelupa tentu saja faktanya tidak seperti itu.
Ia menghela nafas, menatap kembali pintu apartemen nya dan berlalu dari sana menuju tempatnya bekerja.Anin menyelesaikan aktivitas mencuci piringnya, ia beranjak masuk ke dalam kamar. Mengeluarkan 1 stel pakaian yang akan ia kenakan, menaruhnya diatas ranjang kemudian masuk kedalam kamar mandi berniat membasuh tubuh. Bibir tipisnya bergumam, melantunkan beberapa bait lagu cinta dan berulang seraya menggosok seluruh tubuh dengan busa sabun di dalam bathub.
"Oh.. baby i think i wanna marry you.. "
Ia terdiam sesaat kemudian tersenyum lebar mengingat bait terakhir yang baru saja ia lantunkan.
"Gak kebayang gimana bahagianya gue kalo biru ngelamar gue ..""Bisa-bisa gue mati berdiri haha.. "
Anin bangkit dari bathub, memakai kimono mandinya dan beranjak keluar dari kamar. Langkahnya santai menuju lemari pakaian, masih melanjutkan gumaman lagu cinta, ia mengeluarkan 1 stel pakaian dan membawanya kearah ranjang.
"Eh.. kok baju gue disini ?? " Herannya menatap pakaian diatas ranjang yang jelas tadi ia sendiri telah menyiapkan. Anin nampak berpikir keras namun tak mendapatkan jawaban, ia kembali menaruh pakaian yang baru saja ia ambil dan memakai pakaian yang berada diatas ranjang.
Kini anin terduduk di depan meja rias, memakai make up sesekali memainkan ponsel, berbalas pesan dengan sang kekasih juga teman-temannya. Ia bergegas menyelesaikan riasannya, memakai hoodie sesuai titah dari titan kemudian keluar dari apartemen karena taksi online yang ia pesan telah menunggu di bawah.
"Iya ini gue udah di jalan.. "
....
"Ada 2 kelas hari ini, palingan sore gue kelar.. "
....
"Yahh sorry.. gue niatnya mau balik ke rumah.. "
....
"Iya, kangen mama.. "
....
"Oke riana, see you.. "
Tut.. tut..
Anin memutus panggilan dan memasukan ponsel kedalam saku hoodienya, mobil terhenti tepat di depan kampus. Ia menyerahkan sejumlah uang pada sang supir kemudian turun dan berjalan santai menuju ruang kelasnya. Sesekali tersenyum dan membalas singkat sapaan para mahasiswa yang ia kenali.
KAMU SEDANG MEMBACA
JINGGA BIRU (GxG) (COMPLETED)
ContoSepekat rasa yang aku punya. Sebesar cinta yang aku damba. Setulus hati yang aku bangga. Seperti itulah aku yang berusaha membuatmu bahagia. -Jingga Biru-