Setelah makan malam tadi, kini anin dan titan tengah bersantai di depan televisi. Duduk saling menempel dengan tangan titan di pundak anin dan anin menyandarkan kepala di bahunya. Keduanya nampak asik menikmati film action yang titan putar.
Tak ada penolakan dari anin, ia hanya ingin menikmati waktu bahagianya saat ini meskipun tidak dengan tontonan romantis.
Sesekali ia menutup mulutnya yang terbuka karena menguap, titan yang sadar akan itu kemudian memiringkan sedikit tubuhnya dan menangkup wajah anin."Kamu ngantuk ??" Anin hanya mengangguk lucu disana dengan kedua mata yang sayu.
"Bersihin make up dulu trus tidur ya.."
"Iya bi.. " titan bangkit dan menarik anin perlahan menuju kamar mandi di dalam kamarnya, ia mendorong anin masuk lalu mengeluarkan kaos polos yang akan anin pakai tidur kemudian keluar dari kamar.
Anin keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit kepalanya, nampaknya gadis itu baru selesai mandi.
Ia berjalan kearah ranjang dan tersenyum melihat tingkah manis titan menyiapkan baju untuknya tidur.Ia mengganti pakaiannya dengan kaos polos kebesaran dan celana boxer titan, menyemprotkan sedikit parfum di tubuhnya. Entah apa yang tengah ia pikirkan saat ini karena saat mengoleskan parfum kearah leher ia nampak memejamkan mata dengan senyuman yang tak bisa dijelaskan.
"Bi.. " panggil anin dari dalam kamar namun tak ada jawaban.
"Biru.. " lagi-lagi tak ada jawaban, ia bangkit dan menuju keluar kamar. Ia tersenyum melihat titan yang tertidur di depan televisi seraya terduduk.
Anin mematikan televisinya kemudian membungkuk mengusap wajah titan dan mengecup keningnya.
"Bangun sayang, ayo pindah.. "
Titan membuka matanya perlahan kemudian tersenyum pada anin.
"Loh kamu mandi ? Ini malem anin kenapa mandi? Nanti kamu flu.."
"Engga kok bi, yaudah yuk pindah.." titan menggeleng membuat anin mengernyit.
"Ranjang aku gak seluas ranjang dirumah kamu anin, nanti kamu kesempitan biar aku tidur disini aja.."
"No bi, disana cukup buat kita berdua.."
"Tapi anin.."
"Stop bi! Ayo.. " titan pasrah saat anin menarik kedua tangannya dan menyeretnya kedalam kamar.
Titan menatap tubuh anin yang nampak tercetak dari balik kaos polos yang ia kenakan, ia memejamkan mata dan menggeleng kecil mengusir pikiran kotornya. Ia terduduk di tepi ranjang saat anin kini tengah merapikan rambutnya di depan meja rias.
"Mau aku bantu ??" Tanya titan, anin menoleh.
"Emang bisa ??" Titan hanya tersenyum kemudian berjalan kearah laci di bawah anin, mengambil alat pengering rambut.
"Loh kamu punya ituan? "
"Rambut aku juga butuh styling anin " jawabnya seraya mulai mengeringkan rambut anin.
Anin hanya terdiam dan tersenyum menatap titan dari cermin di depannya. Titan pun sesekali meliriknya dan tersenyum padanya.
"Selesai huh.. "
"Yeay makasih bi.. " riang anin memeluk titan dan mencium pipinya.
"Sama-sama, yuk tidur.. "
Keduanya naik ke atas ranjang, titan dibagian dekat dinding, anin di bagian satunya. Keduanya terlentang nampak canggung. Hingga anin tersentak saat titan tiba-tiba memiringkan wajah kearahnya dengan tangan kanan yang merentang.
KAMU SEDANG MEMBACA
JINGGA BIRU (GxG) (COMPLETED)
Short StorySepekat rasa yang aku punya. Sebesar cinta yang aku damba. Setulus hati yang aku bangga. Seperti itulah aku yang berusaha membuatmu bahagia. -Jingga Biru-