Titan tengah terduduk santai bersila kaki di lantai lobby perusahaan milik greysha, tanpa memperdulikan orang-orang yang menatapnya aneh. Ia memainkan ponsel seraya berbalas pesan dengan sang kekasih dan terkekeh karena balasan pesan anindita.
"Kenapa duduk disitu sih? itu sofa ada bi.. " Titan mendongak dan tersenyum lebar pada greysha, ia bangkit menepuk celana belakangnya.
"Pantat gue panas makannya gue duduk di lantai hehe.. "
"Random banget kelakuan lo ! " Gadis itu menggaruk kepala belakangnya yang sama sekali tak gatal, greysha menggeleng kepala menahan senyumannya melihat tingkah gadis itu.
"Jadi kapan kita berangkat ?? "
"Nih.. " Grey melemparkan kunci mobilnya pada titan, gadis berlesung pipi itu menatapnya datar seraya menangkap kunci dengan malas.
"Senyum kek biar cakepnya keliatan.. "
"Mlz! "
"Ya udah gak mau pergi " Greysha melipat kedua tangannya didepan dada berpura marah, titan berkomat-kamit tak jelas kemudian beranjak meninggalkan grey.
"Gue tinggal ! "
"Eh-eh biru tunggu .. " Ia berlari mengejar titan kearah parkiran. Dengan cepat masuk kedalam mobil yang sengaja titan jalankan dengan perlahan.
"Lo mau gue nyungsep ?? " Omel greysha saat berhasil duduk di kursi samping titan, titan mengedikkan bahu acuh dan tersenyum miring.
Tangan kiri titan terjulur menyalakan musik dari audio mobil sementara greysha nampak fokus dengan iPad dan pekerjaannya.
Ia melirik berulang kali pada greysha yang terdengar beberapa kali menghembuskan nafas berat, mobil terhenti saat lampu lalu lintas berwarna merah, titan mengarahkan pandangan penuh pada gadis disampingnya."Lagi cosplay jadi banteng lo ?? " Greysha menoleh dengan wajah frustasi.
"Target gue masih 35% lagi bi, mana akhir bulan tinggal ngitung jari huft.. "
"Sini gue liat.. " Grey dengan suka rela menyerahkan iPadnya pada titan. Gadis berlesung pipi itu mengamati dengan seksama kemudian tersenyum dan mengembalikan iPad pada pemiliknya.
"Ngapa lo mesem-mesem gitu ?? "
"Gue rasa pendidikan tinggi lo percuma " Ejek titan, grey membelalak.
"Biar gue yang handle " Lanjut titan dengan senyuman manis, greysha mengangguk tanpa meragukan keyakinan gadis itu yang sudah jelas membantunya selama ini.
Kedua gadis maskulin itu masuk bersamaan kedalam sebuah gedung perusahaan, menuju resepsionis kemudian mengikuti salah satu staf yang menunjukkan arah ruangan meeting pada mereka. Greysha menyerahkan sebuah map berisi beberapa lembar surat kerjasama juga iPad pada titan kemudian masuk kedalam ruang meeting.
"Selamat siang tuan.. "
"Siang nyonya grey dan ini -.. ?? " Si pria berjas mengarahkan pandangan pada titan, gadis itu sedikit menundukkan kepalanya sopan.
"Dia asisten pribadi saya dan dia juga yang akan mempresentasikan produk perusahaan kami tuan"
"Saya titan pramesta biru.. " Si pria menerima uluran tangan titan, menjabatnya seraya tersenyum hangat.
"Saya rasa kerjasama kita akan semakin menarik nantinya" Titan tak paham, mengarahkan tatapan penuh tanya pada greysha yang hanya tersenyum dipaksakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
JINGGA BIRU (GxG) (COMPLETED)
Short StorySepekat rasa yang aku punya. Sebesar cinta yang aku damba. Setulus hati yang aku bangga. Seperti itulah aku yang berusaha membuatmu bahagia. -Jingga Biru-