Anin terduduk di meja rias, menatap pantulan diri di cermin besarnya. Melakukan aktivitas malamnya sebelum tidur. Titan disana, diatas ranjang dengan ponsel digenggamannya nampak sibuk dengan sesuatu.
Ia menoleh pada anin yang berdecak kesal, tersenyum kemudian bangkit dan berdiri di belakang anin."Kamu kenapa?? " Tanya nya lembut,
"Cream malem aku abis bi,"
"Jangan cemberut kan bisa beli lagi "
"Ya trus masa malem ini aku gak pake ! " kesal anin, titan mengusap kepala anin penuh kasih sayang.
"Kamu udah cantik kalo pun gak pake gituan sayang"
"Ihhhh bi tapikan.. " Ucapan anin terhenti saat titan memeluk dan mencium pipinya.
"Coba merem anin"
"Hah? mau ngapain? " Heran anin, titan hanya menatapnya dengan senyuman lewat cermin namun berhasil membuat anin mematuhinya.
Tangannya merogoh saku baju tidurnya dan mengeluarkan sebuah kalung, kemudian memakaikannya pada leher jenjang anin.
"Kamu boleh buka mata" Anin membuka matanya dan sedikit kaget melihat kalung emas dengan liontin berbentuk matahari kecil bertengger di leher jenjangnya.
Ia menatap titan yang tersenyum manis di belakangnya."I-ini indah bi .. "
"Iya, dan semakin terlihat indah saat kamu memakainya anin.. "
"Kamu suka?? " anin mengangguk antusias, kedua matanya berembun.
"Bahagia ?? "
"Aku bahagia banget bi.. "
"Apapun itu asal kamu bahagia anin.. " Gadis itu bangkit kemudian memeluk titan, setitik airmata meluncur bebas dari kelopak indahnya.
"Katanya bahagia kok nangis ?? " ibu jari titan mengusap airmata yang jatuh di pipi anin.
"Ini airmata bahagia bi, bahagia karena kamu hadir di hidup aku"
"Tapi kasian mata indah kamu anin, "
"Iya bi udah kok aku gak nangis lagi" Titan mengangguk seraya tersenyum. Menarik wajah anin kemudian mencium keningnya dalam dengan mata yang terpejam.
Mengakhiri malam mereka dengan senyuman dan kehangatan cinta tanpa memikirkan apa saja penghalang dan rintangan yang akan mereka hadapi didepan nanti.Sementara itu di tempat lain di kediaman keluarga besar riana, gadis itu bersama meysa tengah bercengkrama dengan ayah, bunda dan adik bungsu riana. Riana memiliki seorang adik perempuan kecil dan kakak laki-laki, kehidupannya selama ini begitu harmonis dan bahagia namun tak membuat riana betah dirumah dan memilih menumpang di appartemen meysa.
"Apaan sih ayah, masa ana gitu ?? " Ujar riana malu-malu sedangkan yang lain menertawakannya karena cerita masalalu riana kecil yang dibahas sang ayah.
"Loh itu memang kamu ana, kamu juga gak pernah mau tidur sendiri selalu minta vian nemenin kamu.. " Lanjut sang ayah, meysa menoleh pada riana yang menekuk wajahnya malu.
"Perasaan ana gak manja deh yah, itu anak ayah yang lain kali.. " sangkalnya masih tak terima,
"Buktinya kalo di appart lo selalu nunggu gue kalo mau tidur" timpal meysa membuat riana semakin terpojok.
Tawa riang mereka seketika terhenti saat seorang pria tampan dengan jas formalnya masuk mengagetkan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
JINGGA BIRU (GxG) (COMPLETED)
Short StorySepekat rasa yang aku punya. Sebesar cinta yang aku damba. Setulus hati yang aku bangga. Seperti itulah aku yang berusaha membuatmu bahagia. -Jingga Biru-