Matahari mulai menampakan sinar hangatnya, pagi ini begitu indah dan cerah. Sepasang kekasih itu masih asik berhimpitan hangat dibalik selimut dengan tangan dan kaki yang saling melilit nyaman.
Namun tak lama salah satunya terbangun, anindita membuka sempurna kelopak matanya. Tersenyum tipis mendapati cahaya terang yang menerobos masuk melalui celah jendela dan semakin melebarkan senyuman melihat kekasihnya yang terlelap damai dan posesif memeluknya.
"Sejak hari itu, aku tidak pernah berhenti mengucap syukur pada Tuhanku karena mempertemukan kita bi.. " Bisik anin seraya mengamati wajah lembut titan yang masih terlelap.
Tangannya mengusap pipi titan dengan lembut kemudian membawa kepalanya mendekat dan mengecup sekilas bibir tipis titan.
"Morning kiss ?? " Anin sedikit kaget saat titan bertanya dengan mata yang masih terpejam.
"Kamu udah bangun? "
"Belum" jawab titan seraya menggeliat, merentangkan kedua tangan kemudian membuka mata dan tersenyum manis pada anin.
"Selamat pagi aninku, kamu tau gak? hal apa yang paling aku syukuri dalam hidup??" Anin menatapnya lekat kemudian menggeleng, titan menyelipkan helaian rambut anin yang menghalangi wajah cantiknya.
"Saat Tuhan masih mengizinkanku membuka mata dipagi hari dengan kamu pemandangan paling indah yang pertama aku lihat"
Blushhh!
Anin merona karena ucapan titan, ia berusaha memalingkan wajah menyembunyikan wajahnya yang ia yakini semerah tomat. Namun titan menangkup kedua pipinya, tersenyum teramat manis pada anin kemudian mengecup kening anin.
Cuph!
"Dibalik kening ini, aku harap ingatanmu akan mampu menampung semua masa-masa indah kisah kita.. " Kecupannya turun pada kedua mata anin.
Cuph
Cuph
"Kedua mata indah ini, aku harap hanya akan menatapku dengan penuh cinta" Lanjut mengecup pipi, hidung dan berakhir pada bibir merekah anin.
Cuph
"Bibir manis ini milikku berikut dengan senyuman cantiknya, aku harap hanya aku yang dapat menikmatinya.. "
Deg.. Deg..
Anin terdiam namun kedua matanya berembun. Entah mengapa pagi hari ini ia merasa benar-benar hidup, ia merasa seperti ia terlahir kembali dengan seorang malaikat yang mendampingi.
Perasaan macam apa ini? anin pun tak memahaminya, yang jelas saat bersama titan, anin hanya merasakan bahagia di setiap helaan nafasnya."I-i love you biru.. "
"I love you more than anything anindita" balas titan benar-benar tulus dan penuh kelembutan.
Anin seketika memeluknya erat, mengatakan bahwa ia tak ingin titan meninggalkannya lewat pelukan itu. Titan nampaknya paham, ia kembali mendaratkan kecupan di puncak kepala anin.
"Aku gak akan pernah ninggalin kamu anin, kecuali kamu yang minta aku pergi"
"Dan aku gak akan pernah minta kamu ninggalin aku biru, apapun keadaannya" Titan mengangguk dan tersenyum.
"Udah yuk bangun, kamu ada kelas jam 9 kan? " seketika anin menekuk wajahnya cemberut.
"Boleh gak aku absen bi ??"
KAMU SEDANG MEMBACA
JINGGA BIRU (GxG) (COMPLETED)
Short StorySepekat rasa yang aku punya. Sebesar cinta yang aku damba. Setulus hati yang aku bangga. Seperti itulah aku yang berusaha membuatmu bahagia. -Jingga Biru-