00||10

13.8K 979 78
                                    

PART 10

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

PART 10

Bolos sekolah

•••

  Setelah jam istirahat berakhir, semua siswa siswi  kembali ke kelas mereka masing-masing.

  Biasanya setelah istirahat, para siswa siswi akan masuk ke kelas lebih dulu untuk menunggu guru mata pelajaran, dan tentunya masih ada waktu beberapa menit untuk bersantai. Namun tidak untuk para penghuni kelas XI Ipa 4 yang dibuat dongkol karena sang guru sudah anteng di tempat duduknya seolah menyambut kedatangan mereka.

  Saat semua sudah masuk ke dalam kelas dengan perasaan mendung, di sertai dengan petir berupa sumpah serapah (sungguh berdosa sekali anak-anak ini) guru pun memulai pembelajaran.

"Sekarang buka halaman 178, di situ ada soal sepuluh nomor, saya akan menjelaskan cara penyelesaiannya, setelah itu kalian kerjakan sendiri soal sepuluh nomor tersebut," jelas Bu Dewi membuat mereka semua ingin melempar guru itu keluar kelas.

  Menurut mereka, guru matematika seperti bu Dewi itu sangat menyebalkan, pasalnya, setiap masuk selalu memberi tugas. Masih untung hari ini hanya sepuluh nomor, biasanya paling dikit dua puluh nomor. Gimana nggak dongkol coba!

"Yahh... Bu, biarin kita nyantai dulu napa," celetuk Mars dengan tampang memelas.

"Saya heran sama kamu Mars, kenapa selalu mengeluh setiap mulai belajar, padahal kamu itu salah satu siswa pintar di kelas ini."

"Saya kayak gini cuma dimata pelajaran ibu doang."

"Yasudah, silahkan keluar jika tidak suka dengan mata pelajaran saya."

"Bukan mata pelajarannya yang saya nggak suka Bu, tapi Ibu."

"Mars!"

"Hehe... becanda Bu, saya mah suka banget sama Ibu."

"Sekali lagi kamu bicara, saya pastikan kamu tidak akan mengikuti mata pelajaran saya selama lima kali pertemuan."

  Mars yang mendengar itu melotot, segera mengatupkan bibirnya rapat-rapat, bisa tidur di luar dia kalo sampe emaknya tahu.

  Setelah suasana sudah tenang, Bu Dewi kembali membahas materi tadi, dan menjelaskannya secara rinci.

"Apa kalian mengerti?"

"Mengerti Bu," jawab mereka serempak.

"Bagus, berhubung ibu sudah menjelaskan soal nomor satu sampai tiga, sekarang ibu mau salah satu diantara kalian untuk mengerjakan soal nomor empat di papan tulis, ada yang bisa?"

  Senyum Bu Dewi merekah melihat Athaya mengangkat tangannya.

"Silahkan Athaya."

"Eh, maksudnya saya mau izin ke toilet Bu, bukan mau ngejawab." Athaya tersenyum kikuk. Sedangkan Bu Dewi mendatarkan ekspresinya.

Arshan Gentala [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang